Mahasiswa UB Ciptakan Inovasi Pembersih dan Pendingin Kaca
Tiga mahasiswa Universitas Brawijaya menciptakan karya inovasi pelapis kaca pendingin dan swabersih. Tiga mahasiswa dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ini adalah Janssen Wongkalanujaya, Safira Rachmaniar, dan Dhafi Alvian Nugraha. Dhafi Alian Nugraha, salah satu perwakilan mahasiswa, mengatakan pelapis kaca ini memanfaatkan sifat katalis dan superhidrofilik.
"Ketika air disemprotkan ke permukaan kaca maka air akan menyebar dan menempel secara merata pada permukaan kaca. Ini karena sifat hidrofilik dari lapisan TiO2," katanya, Selasa, 2 Juli 2019.
Tambah Dhafi, ketika lapisan TiO2 menyebar dalam permukaan kaca maka akan terjadi adanya evaporating cooling effect yang menyebabkan pertukaran kalor dari ruangan menuju lingkungan. Dampaknya suhu di dalam ruangan pengalami penurunan atau dingin.
"Sifat katalis ini berperan untuk mendegradasi polutan, virus maupun bakteri akibat penyerapan sinar Ultra Violet (UV) pada lapisan TiO2 sehingga kaca akan terlihat bersih (swabersih)," katanya.
Kata Dhafi, sistem pelapisan ini berbeda dengan kaca film. "Pada lapisan Ti02 ini berbentuk cairan dan pelapisannya dengan teknik spin coating yang lebih mudah, murah, dan cepat," katanya.
Lanjut Dhafi, keunggulan dari hasil temuan itu dapat mengurangi konsumsi energi, biaya listrik akibat penggunaan air conditioner (AC) dan penyewaan tenaga pembersih untuk gedung pencakar langit.
Namun Dhavi belum berani mematok harga dari hasil karya tersebut. Tapi, apabila diproduksi skala industri maka harganya akan terjangkau.
Hasil karya bimbingan Dr Eng Maruroh, M.Si ini telah mendapatkan pendanaan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi melalui program kreativitas Mahasiswa bidang penelitian tahun 2019.
Selain itu, atas karya inovasinya itu tiga mahasiswa ini mendapat medali emas dalam ajang Young Scientiest International Seminar and Expo (YSIS) 2019 untuk kategori Environment and Energy yang diselenggarakan Universitas Brawijaya pada Senin, 24 Juni 2019 lalu. (teo)