FK Unusa Dukung Pesantren Tangguh, Ajarkan Buat Hand Sanitizer
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (FK Unusa) mendukung inisiasi terbentuknya Pesantren Tangguh Covid-19 di lima pondok pesantren di Jawa Timur.
Dukungan ini diwujudkan dalam acara Pengabdian Masyarakat Semesta (Pengmasta) FK Unusa.
Ketua Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) FK Unusa, dr. Hafid Algristian, Sp.KJ., M.H mengatakan, ada beberapa kegiatan yang dilakukan untuk para santri, seperti pembagian bibit tanaman herbal, focused group discussion dengan para pengurus Ponpes, dan pembuatan video edukasi.
"Selain itu, kami juga mengajarkan panduan membuat masker dan handsanitizer secara mandiri. Tapi untuk kalangan sendiri, ya, bukan untuk dijual," ungkap Hafid.
Hafid juga menuturkan, semua kegiatan yang dilakukan akan diramu dalam semua buku yang bertema menjaga ketahanan pendidikan di masa pandemi Covid-19.
"Nantinya buku tersebut akan kami sosialisasikan kepada lembaga dan dinas terkait, sebagai masukan untuk menyusun inisiatif ketahanan lembaga pendidikan di masa pandemi," terang Hafid
Lima pesantren yang dikunjungi oleh FK Unusa pada Minggu, 15 November 2020 adalah Pondok pesantren Zainul Khasan (Genggong, Probolinggo), Pondok Pesantren Al Hikam (Burneh, Bangkalan), Pondok Pesantren Sunan Drajat (Paciran, Lamongan), Pondok Pesantren Wachid Hasyim (Bangil, Pasuruan), dan Pondok Pesantren Ammanatul Ummah (Surabaya & Pacet, Mojokerto).
"Alasan kita memilih pesantren adalah di satu sisi, pesantren dan mungkin lembaga pendidikan lainnya, ada beberapa bagian pembelajaran yang tidak dapat dilakukan daring. Jadi kita perlu bersama-sama waspada," ujar pria kelahiran Gresik, 1986 ini.
Tambah Hafid, kegiatan Pengmasta FK UNUSA ini bertujuan untuk memfasilitasi alih potensi, sehingga pesantren dapat saling belajar dan saling bertukar potensi.
Advertisement