Mahasiswa Disebut Biang Pengangguran Terbuka di Kota Malang
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mencatat angka pengangguran terbuka pada 2022 berada di angka 7,66 persen. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan pada 2021 lalu di mana angka pengangguran terbuka sebanyak 9,65 persen.
Walikota Malang, Sutiaji mengatakan bahwa salah satu penyumbang angka pengangguran terbuka ini adalah mahasiswa. Banyak para mahasiswa setelah lulus, memilih untuk tidak pulang ke kampung halamannya dan masih berada di Kota Malang.
"Ini penyakitnya sudah diketahui. Mahasiswa setelah lulus, banyak yang tidak mau kembali ke kampung halaman sehingga menjadikan pengangguran terbuka," ujarnya pada Rabu 22 Maret 2023.
Sutiaji mengatakan bahwa, tiap tahunnya sekitar 800 ribu mahasiswa baru datang ke Kota Malang. Sementara, serapan kerja mahasiswa setelah lulus dari perguruan tinggi masih kurang.
Hal ini kata Kepala Disnaker PMPTSP Kota Malang, Arif Tri Sastyawan perlu dicari jalan keluarnya. Salah satunya adalah berkolaborasi dengan perguruan tinggi untuk mengadakan bursa pencari kerja.
"Betul, jadi banyak mahasiswa yang kerasan di Malang. Kemarin, dari salah satu perguruan tinggi, membuat giat job fair. Jadi menampung mahasiswanya yang sudah lulus untuk bisa masuk,” katanya.
Disnaker PMPTSP Kota Malang juga akan berkoordinasi dengan perguruan tinggi untuk bisa melakukan pemantauan dan bersama-sama mencarikan solusi terkait hal tersebut.
“Nanti kami juga akan koordinasi dengan masing-masing perguruan tinggi untuk bisa memantau mahasiswa dan alumni yang belum kerja," ujarnya.