Mahasiswa Diminta Ikut Sosialisasi Penanganan Pelanggaran Pemilu
Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Puadi berharap mahasiswa ikut melakukan sosialisasi penanganan pelanggaran pemilu dan pemilihan. Penyebaran informasi yang masif akan memperkecil ruang gerak peserta pemilu yang ingin melakukan kecurangan.
"Bawaslu membutuhkan peran dari mahasiswa dalam memastikan penyelenggaraan pemilu berjalan baik, tetapi juga memastikan keadilan pemilu tetap terjaga," katanya dalam rilis Bawaslu terkait Sosialisasi Pengawasan Tahapan Pemilu 2024, di Kantor Bawaslu Jakarta Utara, Jumat, 15 September 2023.
Dikatakan Puadi, mahasiswa merupakan salah satu elemen yang harus dilibatkan dalam pesta demokrasi. Dalam budaya pemilu yang harmoni, semua pihak harus saling menghormati, menjaga kepercayaan, dan mengedepankan kepentingan bangsa.
Puadi melihat Pemilu harus menjadi ajang untuk memperkuat persatuan dan kesatuan, bukan untuk memecah belah masyarakat.
"Oleh karena itu, diperlukan partisipasi aktif seluruh pihak dalam membangun budaya pemilu yang harmoni dan damai, serta menjaga keberlangsungan demokrasi di Indonesia, termasuk bagi pemilih yang ada di luar negeri," ungkapnya.
Anggota Bawaslu Provinsi DKI periode 2018-2022 ini menambahkan, terdapat beberapa alasan mengapa pemilu harus diawasi dan selalu dalam status siaga pengawasan. Pertama, mencegah terjadinya kecurangan. Kedua, lanjutnya memastikan hak suara warga negara serta ketiga, meningkatkan kepercayaan publik.
"Pelaksanaan fungsi pencegahan dan penindakan yang diperankan oleh Bawaslu adalah bagian dari ikhtiar untuk menjamin terwujudnya keadilan pemilu dalam suatu proses pemilu. Hal ini sejalan dengan nilai perjuangan Bawaslu dalam pemilu," tandasnya.