Mahasiswa Australia Kagumi Posyandu ODGJ di Lamongan
Penanganan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Lamongan menarik perhatian mahasiswa Federation University Australia, karena dinilai unik.
Umumnya, penanganan pasien dengan gangguan mental berada dalam naungan rumah sakit. Tetapi, di Kabupaten Lamongan penanganan dilakukan dalam unit kesehatan kecil, seperti posyandu. Namanya posyandu jiwa.
Posyandu jiwa ada di setiap puskesmas se-Kabupaten Lamongan. Kegiatannya, setiap bulan melakukan kegiatan rutin yang ditujukan kepada ODGJ. Seperti diajak senam bersama, pemeriksaan, konseling & support system dari lingkungan, keluarga, petugas puskesmas dan kader desa.
Selain itu, juga memberikan ketrampilan dan melakukan kegiatan dukungan kepada keluarga pasien hingga mengajak berkegiatan produktif yang menghasilkan nilai ekonomi.
"Khusus bagi binwa (binaan jiwa) atau ODGJ yang sudah stabil akan diberikan pelatihan-pelatihan produktif," kata Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat menerima kunjungan mahasiswa keperawatan Federation University Australia, Kamis, 19 Januari 2023.
Kunjungan 20 mahasiswa dari negara Kanguru plus 10 mahasiswa Unair tersebut merupakan kolaborasi Universitas Airlangga Surabaya dengan Federation University Australia dalam program New Colombo Plan.
Kunjungan ini merupakan studi inovasi mahasiswa Australia terkait best practice promosi kesehatan yang dilakukan di wilayah lain di luar Australia.
Bupati Yuhronur menjelaskan, sebelumnya jumlah penderita dengan gangguan jiwa di Lamongan mencapai 3.389 orang. Dan pasien gangguan jiwa yang dipasung sebanyak 191 orang. Berkat kolaborasi posyandu jiwa tahun 2017 Lamongan berstatus bebas pasung.
Sehingga, pada tahun itu juga Lamongan memperoleh penghargaan atas inovasi 'Lesung Si Panji' (Lenyapkan Pasung Memanusiakan Pasien Jiwa) yang dilengkapi dengan posyandu jiwa.
"Posyandu jiwa dampaknya sangat dirasakan masyarakat. Menyembuhkan pasien gangguan jiwa sehingga bisa beraktivitas normal dan kembali produktif. ODGJ menjadi tanggung jawab penuh pemerintah dalam penanganan hingga penyembuhannya, maka kesehatan menjadi program prioritas kami. Inovasi-inovasi terus kita ciptakan untuk mendekatkan serta meningkatkan kualitas derajat kesehatan," katanya.
Sementara itu, Wakil Dekan II Unair Atoillah Isfandiaris yang juga ketua rombongan mengatakan, terdapat 20 mahasiswa dari Federation University Australia yang berkunjung ke Lamongan dalam rangka studi lintas budaya.
Sejumlah mahasiswa itu selanjutnya dibawa ke Desa Bulutigo, Kecamatan Laren untuk melihat posyandu jiwa, posyandu berbasis komunitas khusus untuk pasien ODGJ.
Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan wawasan kepada mahasiswa terkait usaha promotif-preventif penanganan penyakit atau kesehatan jiwa yang dilakukan di Indonesia, interaksi dengan masyarakat dan belajar mengenai budaya Indonesia.
"Biar mereka tahu dan mengerti, sebagai oleh-oleh saat kembali ke negaranya masing-masing," kata Atoillah.