Mahabbah dan Syafaat, Bersyukur sebagai Umat Nabi Muhammad Saw
Syaikh Muhammad Said Ramadhan Al-Bouthy mengingatkan, "Jika kalian menjaga salat semua perkara menjadi muda. Jika kalian mengabaikan salat, setiap perkara yang kamu lakukan tiada nilainya"
KH Mohammad Nailur Rochman, Direktur Pesantren Bay al-Hikmah Pasuruan, mempunyai catatan menarik tentang "Berharap dalam ketidakpantasan". Berikut pesan lengkap Gus Mamak, panggilan akrab putra KH Idris Hamid yang juga Ketua PCNU Kota Pasuruan:
Siapa pun kita, bagaimanapun amal kita, yang patut kita syukuri adalah kita ini masih ditakdirkan oleh Allah menjadi golongan umat Muhammad SAW. Nabi yang penuh rahmah, nabi yang ajarannya penuh kemudahan, nabi yang akan memberi syafaat kelak.
Jika diukur dengan kualitas iman, amal dan akhlak, barangkali saya tidak pantas untuk diakui sebagai umat daripada sayyid Rasulillah SAW, pemimpin para Anbiya'. Tapi setidaknya ada 2 hal yang membuat saya masih optimis untuk menjaga agar hubungan dengan beliau tetap baik. Dua hal tersebut adalah Mahabbah dan Syafaat.
Soal Mahabbah dan Syafaat
Mahabbah atau mencintai adalah sebuah cara bagi seseorang yang tidak selevel untuk bisa bersama dengan yang dicintai. Sebagaimana sabda nabi: "seseorang akan bersama orang dicintai", "engkau akan bersama orang yang engkau cintai", "esok seseorang akan dikumpulkan bersama yang dicintai".
Mahabbah kepada Rasulillah setidaknya dapat ditunjukkan dengan 2 cara: memperbanyak sholawat kepadanya dan mengikuti manhajnya (ajaran, tuntunan dan metode dakwah). Sedangkan orang yang mampu mengabdikan diri untuk meneruskan perjuangan beliau akan mendapat kelebihan dan keistimewaan.
Kedua adalah syafaat. Syafaat adalah pengharapan, saat amal sudah tidak bisa diandalkan dan dosa menumpuk tak karuan. Tidak ada yang bisa memberikan pertolongan kecuali orang yang diizinkan oleh Allah untuk menolong (syafaat), dialah Nabi kita Muhammad SAW.
Sebegitu besarnya kasih sayang Allah kepada kita, itu karena kita menjadi umat dari manusia yang paling Allah cintai. Sebegitu besarnya cinta Nabi kepada kita, sehingga kita pun diberi kesempatan dan jalan untuk bisa berkumpul bersamanya sekalipun kita sebenarnya tidak memiliki kepantasan.
Nabi SAW menyerukan agar kita memperbanyak sholawat, tujuannya agar kita mampu menjaga hubungan baik dan selalu mendekat dengan beliau.
Dalam sebuah hadits riwayat Abi Umamah disabdakan: perbanyaklah sholawat di setiap hari Jumat, karena Shalawat kita sebagai umatnya akan dilaporkan kepada beliau setiap hari Jumat, siapa yang paling banyak sholawatnya maka kelak akan paling dekat tempatnya dari tempat beliau.
Dan yang paling utama dari nikmatnya menjadi umat Muhammad SAW adalah nikmat sholat. Maka 1 pesan penting dari Rasulullah adalah: salat..salat.
Advertisement