Madura Melawan, Massa Minta Eri Hentikan Swab Antigen di Suramadu
Setiba di Balaikota Surabaya, massa yang menamakan diri Koalisi Masyarakat Madura Bersatu langsung mengumandangkan shalawat badar.
Mereka juga membentangkan spanduk warna putih yang bertuliskan antara lain Madura Melawan Hentikan Penyekatan di Suramadu yang diskriminatif, Lakukan swab antigen di tempat karaoke, klub malam, dan tempat hiburan lainnya di Surabaya.
Ada juga spanduk bertuliskan "kebijakan dibuat untuk kemaslahatan umat bukan seenak jidat". Spanduk-spanduk itu merupakan bentuk protes dari upaya penyekatan di Suramadu yang dinilai diskriminatif.
Ahmad Annur, koordinator aksi mengatakan, upaya penyekatan yang dilakukan pemerintah Surabaya dan skrining di Suramadu sejak 6 Juni 2021 hanya khusus kendaraan yang berplat M. Sementara kendaraan di luar plat M tidak dilakukan skrining.
Ahmad menilai kebijakan pemerintah Surabaya dengan melakukan penyekatan di Suramadu malah memasung warga Madura. Mereka menilai, Eri Cahyadi (Walikota Surabaya) egois, hanya mementingkan kepentingan warganya saja, tanpa melihat dampak yang dirasakan warga Madura.
"Kebijakan penyekatan yang dilakukan Pemkot Surabaya ini kebijakan prematur. Seharusnya Eri Cahyadi berkoordinasi dengan pimpinan daerah yang lain, terutama Bupati Madura dan Pemprov Jatim," kata Ahmad Annur, Senin, 21 Juni 2021.
Karena itu, warga Madura menuntut agar penyekatan dan skrining di Suramadu dihentikan mulai sekarang.
"Kami minta pemkot Surabaya mengubah strategi tracing. Alihkan swab antigen ke tempat yang menimbulkan kerumunan, seperti tempat kerja atau kantor dan tempat hiburan malam," katanya.