Madrid Jadi Mesin Menakutkan di Perempat Final, Ini Buktinya
Real Madrid menjadi tim yang sangat menakutkan ketika memasuki babak perempat final Liga Champions. Pasalnya, di babak inilah Real Madrid nyaris menjadi mesin yang sempurna selama hampir 20 tahun terakhir.
Maka itu, Chelsea yang akan menjadi lawan mereka di fase ini pantas ketar-ketir. Sebab, Los Blancos selalu menjadi lawan yang sulit ditaklukkan jika sudah memasuki fase ini. Performa mereka di La Liga pun tak bisa dijadikan gambaran, karena Real Madrid bisa sangat berbeda jika bermain di habitatnya.
Terakhir kali Los Blancos kalah di babak delapan besar itu terjadi di tahun 2004. Saat itu, mereka kalah 1-3 saat bertandang ke Monaco. Mereka menyia-nyiakan keunggulan yang mereka dapatkan di Spanyol saat menang 4-2 di Estadio Santiago Bernabeu.
Sejak saat itu, setiap kali Real Madrid melaju ke babak perempat final, selalu diikuti dengan babak semifinal.
Kumpulan korban keganasan Real Madrid meliputi Tottenham, Apoel Nicosia, Galatasaray, Borussia Dortmund, Atletico Madrid, Wolfsburg, Bayern, Juventus, Liverpool and Chelsea.
Mereka telah melihat semua jenis profil lawan yang berbeda, dengan Real Madrid mencapai lima final dan memenangkan semuanya.
Rekor perempat final
Babak 16 besar menjadi batu sandungan yang lebih berat bagi Real Madrid di masa keemasan kedua dalam sejarah mereka.
Antara 2005 dan 2010 mereka tersingkir di babak itu setiap musim, melawan Juventus, Arsenal, Bayern, Roma, Liverpool dan Lyon. Ditambah kekecewaan besar terakhir mereka ada di babak itu kalah dari Ajax pada 2019 dan Manchester City setahun kemudian.
Dengan progres melawan Liverpool, kini sudah 38 kali Los Blancos tampil di perempat final kompetisi ini. Luar biasanya, tingkat keberhasilan mereka mencapai semifinal sejauh ini adalah 83,78 persen.
Dalam 37 kesempatan sebelumnya, Real Madrid hanya tersingkir enam kali, yakni dari Benfica (1965), Inter (1967), Spartak Moscow (1994), Juventus (1996), Dynamo Kiev (1999) dan Monaco (2004).
Itu alasan yang cukup bagi tim-tim lawan untuk gemetar saat melihat Real Madrid di perempat final Liga Champions.