Masjid Cheng Hoo dan Komunitas Tionghoa 'Sambangi' Korban Corona
Yayasan Masjid Cheng Hoo Surabaya ikut merasakan kesedihan pekerja informal yang telah kehilangan penghasilan. Ladang tempat mereka bekerja untuk menghidupi anak istri dan keluarganya ditutup untuk untuk menghindari penyebaran Covid-19 serta pembatasan sosil berskala besar (PSBB).
Berangkat dari keprihatinan itu pendiri Yayasan Masjid Cheng Ho, HMY Bambang Soejanto mengajak anggota dan simpatisan Pembina Iman Tauhid Islam (PITI) Jawa Timur
bergoyong-royong mengumpulkan bantuan. Dan ajakan itu mendapat respon cukup baik. Tidak hanya dari anggota PITI tapi juga dari komunitas masyarakat Tionghoa Indonesia, yang dikoordinir Dirut Maspion, Alim Markus.
Pengurus Masjid Cheng Hoo Surabaya, Abdullah Nurawi alias Njo Gwan Wie, mengatakan bantuan yang dikumpulkannya bersama komunitas Tionghoa itu sekedar untuk meringankan beban masyarakat terdapak Covid 19.
"Karena bantuan ini tidak bisa menjakau seluruh lapisan masyarakat yang terdampak Covi-19, cara pembagiannya kita membuat skala prioritas," kata Nurawi kepada ngopibareng.id Rabu 13 Mei 2020.
Bantuan itu, diutamakan kepada yatim piatu, kaum duafa, janda miskin dan marbot masjid, yakni orang yang berhubungan dengan kebersihan lingkungan tempat ibadah bagi umat muslim tersebut.
Pembagiannya sudah dilakukan sejak Minggu 10 Mei, dan diharapkan hari ini Rabu 13 Mei sudah tuntas. Isi bantuan yang diberikan, ada beras, mie instan, gula, minyak goreng dan masker. Bantuan yang disumbangkan ada 700 paket dengan motto "Berat sama dipikul ringan sama dijinjing,"
Daerah penyebaran bantuannya meliputi wilayah Surabaya, Gresik dan Sidorjo. "Kami serahkan langsung dari pintu ke pintu untuk menghindari kerumunan sesuai dengan protokol kesehatan dan physical distancing," kata Nurawi.
Advertisement