Madina Berkomitmen Topang Destinasi Prioritas Danau Toba
Upaya memajukan Destinasi Prioritas Danau Toba terus dikembangkan. Support besar pun diberikan oleh Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Beragam infrastruktur pendukung dibangun. Termasuk rencana pembangunan bandara baru di wilayah Melanting.
“Semua wilayah di Kawasan Danau Toba bahu-membahu menaikkan jumlah kunjungan wisatawan. Berbagai fasilitas terus dibangun. Komitmen besar juga terus diberikan Kabupaten Madina. Peran dan komitmen mereka mengembangkan pariwisata di Danau Toba luar biasa,” ungkap Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT) Arie Prasetyo.
Konsolidasi terus dilakukan BOPDT. Mereka pun melakukan kunjungan kerja ke wilayah Kabupaten Madina, Sabtu (2/6) hingga Senin (4/6). Selain fokus memetakan potensi besar pariwisata Madina, BOPDT juga bertemu dengan para stakeholder terkait.
Arie menambahkan, kunjungan kerja ditutup dengan pertemuan Bupati dan Kadispar Madina.
“Kunjungan kerja sudah dilakukan. Agendanya memetakan potensi pariwisata Madina dan koordinasi dengan pemangku kepentingan di sini. Semua elemen harus solid. Secara keseluruhan Madina sangat bagus dan potensinya besar. Kekuatan pesona alamnya sangat luar biasa,” lanjutnya.
Menjadi pilar penopang pariwisata Kawasan Danau Toba, Madina memiliki beberapa destinasi utama. Sebut saja Pantai Natal. Pantai ini memiliki hamparan pasir yang luas dengan warna biru air lautnya. Di sini, wisatawan bisa berenang karena lautnya tenang.
Wisatawan juga bisa berkeliling pantai dengan perahu. Kawasan ini juga selalu menjadi pilihan wistawan menikmati liburan, termasuk Lebaran.
Selain itu, Madina juga memiliki 3 surga tersembunyi. Ada Pantai Rusa Desa Tabuyung, Pantai Twinky Winky, juga Pantai Batu Badaun Desa Sikapas. Arie menambahkan, ada banyak potensi pariwisata yang yang bisa dikembangkan Madina. Selain kekuatan naturenya, Madina juga sangat memiliki keunggulan secara culture.
“Komitmen Bupati Madina ini luar biasa. Pak Bupati Madina sangat ingin pariwisata di wilayahnya itu tumbuh pesat. Ada banyak potensi yang bisa dikembangkan. Selain alamnya, selera seni masyarakat di Kabupaten Madina sangat tinggi. Hal ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan,” kata Arie.
Pengembangan destinasi memang dilakukan oleh Madina. Mereka saat ini fokus mengembangkan proyek Muhasabah. Yaitu menyempurnakan kawasan taman batu (stone park). Destinasi stone park ini memiliki kekuatan panorama eksotis dengan latar Penyabungan, Ibu Kota Kabupaten Madina.
“Progres fisik pengembangan pariwisata Madina ini sangat positif. Banyak hasil nyata yang telah dilakukan oleh Madina. Saya sudah datang langsung ke Bukit Muhasabah dan saya terpikat dengan keindahannya. Setahu saya belum pernah ada di Indonesia yang seperti ini. Saya yakin ini akan menjadi magnet baru penarik wisatawan,” jelas Arie lagi.
Demi menyempurnakan kenyamanan wisatawan, aspek aksesibilitas Madina juga terus digenjot. Demi memangkas durasi waktu tempuh, akses udara langsung segera dihadirkan. Bandara baru di wilayah Melanting, Kabupaten Madina, yang saat ini sedang dalam tahap penyiapan lahan dan perencanaan akan segera dikebut. “Kawasan Melanting ini ideal untuk bandara baru. Kalau ini sudah berjalan, akses menuju Madina akan lebih meningkat,” ujarnya lagi.
Selama ini, ada beberapa opsi untuk terhubung dengan Madina. Wilayah ini bisa dijangkau dari Medan melalui jalur udara Padang Sidempuan.
Selama ini, ada beberapa opsi untuk terhubung dengan Madina. Wilayah ini bisa dijangkau dari Medan melalui jalur udara menuju Padang Sidempuan. Setiap hari ada penerbangan langsung dari Kualanamu menuju Aek Gondang yang dilayani Wings Air dengan pesawat ATR 72-600.
Namun, jarak tempuh darat dari Aek Gondang ke Penyabungan masih 2 jam. Bila menggunakan akses Bandara Silangit, jarak tempuh darat menjadi 5 jam.
“Kemudahan aksesibilitas menjadi kebutuhan utama Madina. Saat ini waktu tempuh darat dari bandara terdekat menuju Madina masih cukup lama. Hal ini tentu kurang efektif bagi mobilitas wisatawan, karena selama ini kunjungan wisman hanya mengandalkan dari tamu overland dari utara (Aceh, Medan, Danau Toba) yang akan menuju ke Sumatera Barat. Selain itu kami juga membutuhkan support promosi. Kalau bisa Gordang Sembilan dari Madina bisa ditampilkan dalam pagelaran-pagelaran pariwisata di Bali. Tak lupa kami juga berharap Menpar berkenan berkunjung ke Madina setelah Lebaran,” ujar Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution.
Menko Perekonomian Darmin Nasution langsung sumringah. Menurutnya, dukungan yang diberikan bisa berimbas pada berikibarnya pamor kopi Mandailing.
“Kopi Mandailing pernah menjadi kopi terbaik di Indonesia. Saya berharap dukungan yang diberikan Kabupaten Mandailing Natal untuk Danau Toba bisa mengembalikan kejayaan kopi Mandailing," ujar Menko Perekonomian Darmin Nasution.
Keseriusan Madina membangun pariwisatanya pun diacungi jempol oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Menpar mengatakan, sinergi positif yang dilakukan Madina menguatkan pariwisata Danau Toba.
“Kami apresiasi atas upaya yang dilakukan Madina. Untuk aksesibilitas dan promosi tentu akan menjadi perhatian. Yang jelas, komitmen Madina akan mempercepat pertumbuhan pariwisata Danau Toba,” tutup Menpar. (*)