Machfud Arifin Positif Covid-19, Ini Penjelasan Dokter Pribadi
Bakal calon Walikota Surabaya, Machfud Arifin, dinyatakan positif terpapar virus corona atau Covid-19. Hal tersebut diketahui setelah hasil swab test yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya di Graha Amerta Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soetomo, Surabaya pada 26 Agustus 2020 lalu.
Namun meski dinyatakan positif Covid-19, dokter pribadi Machfud Arifin, dr. Deny Irawan menjelaskan, kondisi MA dalam kondisi yang sangat baik. Hal itu karena memang MA positif tanpa gejala lantaran kondisi fisiknya yang baik, plus pemberian nutrisi yang tepat. Sehingga, MA tetap bisa beraktivitas seperti biasa.
“Pak Machfud ini tanpa batuk, tanpa pilek, tanpa demam, kemudian scan paru normal, pemeriksaan laboratorium pun masih dalam batas normal. Sehingga, saya menganjurkan untuk isolasi mandiri dan saya monitor terus,” kata Deny dalam konferensi pers secara virtual, Jumat 11 September 2020.
Dokter yang telah merawat lebih dari 200 pasien Covid-19 ini mengaku hanya memberikan obat-obat untuk mengurangi rasa serak yang sejak awal dirasakan Machfud.
“Kami lakukan isolasi mandiri selama 10 hari, terhitung dari tanggal 24 Agustus lalu plus tiga hari, apabila tanpa gejala sesuai ketentuan WHO, Permenkes, dan organisasi isolasi dianggap selesai tanpa swab. Tapi tanggal 5 September Pak Machfud kembali swab test sebagai persyaratan pendaftaran di KPU dan hasilnya negatif,” jelasnya.
Namun, pada tes swab yang diselenggarakan KPU Surabaya pada 7 September 2020 lalu hasilnya menyatakan bahwa Machfud Arifin kembali terpapar Covid-19, tapi tetap tanpa gejala.
“Memang deteksi Covid-19 untuk mendiagnosa tidak ada cara lain selain swab, kalau positif didiagnosa Covid. Jadi, swab bukan melihat virus, hanya mendeteksi adanya bagian dari virus. Kalau positif, maka terpapar Covid-19. Sekalipun hasil swab positif, tidak berarti akan menularkan ke orang lain, ini pernyataan WHO 27 Mei 2020,” pungkasnya.
Kendati begitu, sebagai langkah antisipasi ia meminta semua pihak untuk tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Advertisement