Rencana Machfud Arifin Kembangkan Pesantren di Surabaya
Calon Walikota Surabaya nomor urut dua, Machfud Arifin berkomitmen untuk memberikan perhatian yang sama kepada seluruh lembaga pendidikan. Termasuk Pondok Pesantren yang ada di Kota Pahlawan.
Machfud menilai, peran pondok pesantren sangat penting karena menciptakan pemuda-pemuda yang berakhlak mulia dengan mengedepankan pendidikan agama. Karena itu, ia bertekad untuk membantu pengembangan pendidikan ponpes apabila nanti terpilih.
Mantan Kapolda Jawa Timur itu berkesempatan secara langsung melihat proses pendidikan di Ponpes Tahfid Sulaimaniyah di Jemursari, Surabaya, Senin 23 November 2020.
Ia yang datang didampingi sang istri Lita Machfud Arifin dan Ketua Pemenangan Machfud Arifin-Mujiaman Miratul Mukminin atau Gus Amik, berdiskusi langsung dengan pengasuh ponpes sekaligus melihat setiap fasilitas yang ada.
Machfud mengaku kagum dengan kondisi pondok tersebut karena setiap ruangan tertata rapi dan bersih. Sangat mendukung untuk digunakan dalam proses belajar mengajar. "Ini mengingatkan saya saat pendidikan di kepolisian dulu, kalau semua pesantren berkembang kayak gini, bagus," ujarnya.
Machfud berjanji akan memperhatikan keberlangsungan pendidikan pesantren. Sebab, bukan hanya mengajarkan nilai-nilai agama melalui pendidikan diniyah, pesantren juga mengajarkan moral yang tinggi. Pesantren saat ini juga memiliki pendidikan umum.
"Nanti kami lihat kemampuan anggaran Surabaya, berapa yang bisa diperbantukan ke pesantren. Karena lulusan pesantren itu bisa kemana-mana, bisa jadi dokter juga," ucapnya.
Lebih membuatnya kagum lagi adalah dalam ponpes tersebut menganut sistem kekeluargaaan. Sebab, apabila ada yang santri yang tidak mampu maka pembayaran akan dibantu dari urunan wali santri yang lain.
Sementara itu, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Tahfidz Sulaimaniyah, Muhammad Munif mengaku, mendukung program Machfud Arifin yang akan memberdayakan pondok pesantren karena akan membantu proses pembelajaran menjadi lebih baik.
"Tentu sangat men-support Pak Machfud. Monggo, nanti programnya bisa kami tunggu," ujarnya.
Ustaz Munif menjelaskan, pesantren Sulaimaniyah sudah memiliki 16 cabang di Jawa Timur. Sistem pendidikannya eksklusif dalam penanganannya. "Saya pernah dinasehati oleh orang Turki, ngurusi orang baca Al Quran itu harus dimuliakan, mulai dari tempat tidurnya, makannya, dan lain-lain," jelasnya.