Machfud Arifin Janji Ratakan Kesejahteraan Guru
Calon Walikota Surbaya nomor urut dua, Machfud Arifin berjanji akan menyejahterakan para guru sekolah swasta dan madrasah ibtidaiyah secara merata seperti dengan guru di sekolah negeri. Hal itu ia sampaikan ketika melakukan diskusi dengan para guru swasta dan madrasah ibtidaiyah di Hotel Mercure, Surabaya, Jumat 13 November 2020.
Dalam kesempatan tersebut, beberapa guru mengeluhkan tentang kesejahteraan yang memang selama puluhan tahun tak mendapat perhatian dari pemerintah.
Salah satunya dirasakan oleh M. Yusuf selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah Pangeran Diponegoro yang mengaku selama ini gaji yang didapatkan oleh para guru sangat kecil hanya sekitar Rp500-700 ribu.
Dari itu kemudian para guru berusaha mendapat perhatian dari Pemkot Surabaya agar mendapatkan insentif. Pemkot pun membuat sistem bernama Si Agus, di mana para guru yang mengisi seluruh persyaratan yang sesuai syarat dan ketentuan akan mendapat bantuan Rp1 juta.
“Dari pemkot namanya Si Agus dapat Rp1 juta, tapi prosesnya rumit sekali kalau telat ngirim absen langsung hangus. Ini yang kami sesalkan ketika kami sampaikan keluhan ke Dinas Pendidikan Kota Surabaya justru disalahkan katanya salahmu dewe kok telat,” aku Yusuf.
Karena itu, ia mengeluh dengan sikap Pemkot Surabaya yang seakan tak betul-betul peduli dengan para jasa guru madrasah. Meski pun, di bawah naungan Kementerian Agama Republik Indonesia, namun tetap saja mengajar murid dan mempekerjakan guru dari Surabaya.
“Harapannya, Pak Machfud tolong sejahterakan guru,” harapnya.
Sementara itu, Sugiarti tenaga pendidik dari Sekolah Dasar Al Ikhsan Bulak Banteng menambahkan agar memperhatikan kondisi sekolah swasta yang selama ini tak pernah mendapat bantuan sepeser pun dari pemerintah.
Kondisi sekolah yang tidak baik, kata Sugiarti, akan berdampak pada kenyamanan siswa dan bisa mengancam keselamatan.
“Kami harap perhatian pemerintah tentang pembangunan sekolah agar tidak melalui prosedur yang ruwet,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga mengharap ada fasilitas dari pemerintah nantinya untuk memfasilitasi dalam pengembangan bakat para siswa. Menurutnya, ini akan bermanfaat untuk mengembangkan bakat dari anak-anak yang kurang dalam hal nilai akademis.
Menanggapi semua keluhan itu, Machfud Arifin berkomitmen untuk mneghilangkan dikotomi pendidikan negeri dan swasta, sehingga dapat memberikan kesejahteraan yang lebih merata tidak hanya pada warga tapi juga pada para guru.
“Saya berkomitmen ibu kalau terpilih nanti akan kita naikkan insentif bagi para tenaga pendidik. Selama saya jadi tidak ada lagi dikotomi pendidikan, banyak swasta tutup karena gak ada siswa sedangkan negeri nambah kuota, ini yang akan kita tata,” ungkap Machfud.
Termasuk, dengan permasalahan sekolah yang berdiri di atas tanah yang masih bermasalah akan ia tuntaskan.
“Masalah IMB itu menunggu waktu surat ijo. Terkait masalah surat ijo saya yang akan berada di depan menyelesaikan jadi sertifikat. Ini semua bisa saya eksekusi kalau nyoblos nomor dua,” tegasnya.