Machfud Arifin Disambut Pembeli dan Pedagang Pasar Kapasan
Machfud Arifin, bakal calon Walikota Surabaya, mendapat sambutan meriah dari pengunjung dan pedagang Pasar Kapasan, Surabaya, Rabu, 11 Maret 2020. Machfud Arifin tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk terus menyapa warga Surabaya menjelang Pilwali pada 23 September 2020 mendatang.
Ia mengawali agenda rutin Sapa Warga dengan mengunjungi pasar legendaris di Jalan Kapasan Surabaya. Kemudian, Machfud bersama tim sukses bertemu dengan Asosiasi Pengusaha Cafe, dan dilanjutkan dengan bersilaturahmi dengan Gapensi Surabaya. Sore harinya, menghadiri penutupan Pelatihan Kader Lanjut PMI Surabaya di Islamic Centre Surabaya.
Begitu memasuki Pasar Kapasan, mantan Kapolda Jatim langsung dikerubuti warga sambil mengelu-elukan kemenangan untuk Machfud. Mereka adalah para pengunjung dan pembeli serta para pedagang.
Mereka, yang selama ini hanya mendengar nama Machfud baik sebagai bakal calon Walikota Surabaya maupun sebagai mantan Kapolda Jawa Timur, pagi itu bertatap muka langsung. Kesempatan langka itu tidak mereka sia-siakan dengan minta foto bersama.
"Pak, saya doakan bisa menjadi Walikota Surabaya supaya bisa menata dan memperbaiki pasar Kapasan ini," ujar Nadien, salah seorang pembeli yang rutin kulakan pakaian di Pasar Kapasan ini.
Nadien, kesehariannya adalah penjual pakaian di Wonokusumo, Surabaya dan selalu kulakan barang bersama sesama penjual di Pasar Kapasan. Menurutnya sudah 15 tahun dia rutin kulakan di Pasar Kapasan, namun belum ada penataan dan perbaikan yang bisa membuat pembeli merasa nyaman dan enak berbelanja di pasar Kapasan.
"Tidak ada AC mas. Jadinya panas. Lift atau escalator juga tidak tersedia, akhirnya ya harus naik turun dengan kaki. Apalagi di sudut-sudut tangga sangat jorok," kata Nadien.
Ia berharap, jika Machfud Arifin terpilih menjadi Walikota Surabaya, Pasar Kapasan bisa semakin tertata, bersih dan nyaman. Harapan Nadien ini sama dengan harapaan pembeli lainnya, yang mendapati bahwa pasar Kapasan bisa lebih baik lagi.
Machfud Arifin, setelah blusukan ke lorong-lorong stand sambil diiringi dengan alunan musik pengamen jalanan dan bersapa dengan para pedagang dan pembeli, akhirnya berhenti di lorong masuk pasar untuk kenduri bersama warga.
Machfud Arifin dalam sambutan singkatnya di acara kenduri itu mengatakan, tumpengan ini adalah wujud panjatan doa agar pedagang, pembeli dan pengurus pasar senantiasa dilindungi oleh Allah dalam menjalankan aktivitasnya.
Menurutnya, penataan dan perbaikan pasar, tidak semata-mata datang dari pemerintah. Tapi upaya itu harus juga didukung oleh elemen terkait. Yakni pedagang, pembeli dan pemerintah serta DPRD untuk bersama-sama mewujudkan Pasar Kapasan menjadi lebih baik ke depannya. Apalagi revitalisasi pasar ini sudah masuk dalam program kerjanya ketika terpilih menjadi Walikota Surabaya.
Di Pasar Kapasan ini terdapat 2000 stand dan hampir keseluruhan stand sudah terisi. Pasar Kapasan adalah pasar legendaris yang menjadi pusat perkulakan di Indonesia Timur. Pasar Kapasan sudah ada sejak tahun 1930-an, yang saat itu masih bersifat tradisional.
Namun, dalam perkembangannya, pasar ini menjadi jujugan para produsen barang, umumnya pakaian, untuk memasarkan dagangannya. Produsen garmen dari berbagai daerah seperti Tulungaagung, Kediri dan Malang memasarkan barang dagangannya melalui toko-toko mitranya.
Dari tempat ini pulalah banyak para pedagang daerah yang kulakan, termasuk dari luar pulau. Karenanya, Pasar Kapasan harus lebih representatif sebagai pasar grosir dari masa ke masa.
Advertisement