Macet di Ketapang, ASDP Stop Jual Tiket Penyebarangan di Aplikasi
Sebuah terobosan untuk mengurai kemacetan di Pelabuhan Ketapang dilakukan ASDP. Langkah yang diambil berupa penutupan akses pembelian tiket di aplikasi Ferizy. Namun pembatasan ini hanya dilakukan untuk golongan tertentu.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Banyuwangi, Syamsudin mengatakan, pembatasan pembelian tiket ini dilakukan mulai Jumat, 7 Juli 2023 sore. Langkah ini diambil sebagai upaya menguraikan kemacetan sekaligus memberikan kenyamanan bagi masyarakat khususnya pengguna jasa.
"Menyikapi kondisi ini kami mengutamakan kenyamanan masyarakat, jadi dalam beberapa waktu ke depan kami mengendalikan penjualan tiket. Kami kendalikan, kami tidak tutup tapi kami kendalikan," jelasnya, Jumat malam.
Dia menyebut, saat ini dalam aplikasi Ferizy ada beberapa golongan kendaraan yang masih bisa dipesan tiketnya seperti tiket untuk penumpang pejalan kaki, sepeda motor, dan juga kendaraan kecil. Dari hasil pengecekan di aplikasi Ferizy, tiket yang tidak bisa dipesan adalah tiket kendaraan golongan VII atau lebih. "Tujuannya agar kendaraan yang ada di luar bisa terurai dengan cepat," katanya.
Lebih jauh dijelaskan, pembatasan pembelian tiket ini sifatnya situasional. Apabila antrean sudah terurai dan dirasa secara perhitungan memungkinkan maka akan dilakukan perubahan lagi.
"Perubahan itu intinya hanya untuk bagaimana kendaraan bisa tertarik (terseberangkan) dan masyarakat juga merasa nyaman ketika menuju pelabuhan Ketapang," tegasnya.
Sejak awal, lanjutnya, pihaknya intensif berkoordinasi dengan seluruh stake holder yang ada dalam upaya bekerja sama melancarkan arus kendaraan. "Pengguna jasa saya harap bersabar. Kami tetap bekerja bersama rekan kami yang ada di sini melancarkan transportasi di pelabuhan Ketapang," katanya.
Sebelum kebijakan pembatasan pembelian tiket ini, ASDP Ketapang sudah mengerahkan Kapal KMP Jatra II untuk membantu mengangkut kendaraan. KMP Jatra II ini, dalam sekali angkut bisa membawa 130-an kendaraan kecil. Ini sekitar 3 sampai 4 kali kapasitas kapal yang biasa beroperasi di lintasan Ketapang-Gilimanuk.
"KMP Jatra II ini sangat membantu dan sangat efektif. Satu trip bisa mengangkut kendaraan lebih dari seratus. Kami akan operasikan sampai kembali normal," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kasat Lantas Polresta Banyuwangi menyatakan langkah yang diambil pihak ASDP ini sudah sangat tepat. Pasca pemberlakuan kebijakan pembatasan tiket ini, Satlantas Polresta Banyuwangi sudah menerjunkan Tim Urai untuk melakukan sosialisasi dan himbauan bagi masyarakat.
"Yang belum memiliki tiket untuk kita imbau untuk istirahat di kantong-kantong parkir yang ada di sepanjang jalan dari Situbondo sampai Ketapang, Banyuwangi ini," tegasnya.
Dia menambahkan, pihaknya juga sudah menyampaikan imbauan agar masyarakat yang akan ke Bali untuk menunda dulu sampai situasi betul-betul normal dan cuaca sudah bersahabat.
Untuk membantu mengurai kepadatan lalu lintas, lanjutnya, saat ini Tim Urai Satlantas masih menyisir kepadatan arus lalu lintas. Sampai saat ini ada beberapa sendatan dari arah utara ke arah pelabuhan Ketapang. Tim ini sedang mengantisipasi kendaraan yang melawan arus.
"Sehingga kendaraan melawan arus bisa diantisipasi dan kendaraan yang dari selatan ke Situbondo tetap bisa berjalan dengan lancar," pungkasnya.
Advertisement