Kemendikbud Ziarah ke Makam Penggagas Bahasa Indonesia
Berbicara tentang Bahasa Persatuan Indonesia, tidak bisa dipisahkan dengan sosok M. Tabrani. Tokoh yang lahir di Pamekasan Madura, 10 Oktober 1904 dengan nama lengkap Mohammad Tabrani Soerjowitjitro itu, merupakan penggagas bahasa persatuan Indonesia.
Untuk mengenang jasanya, Badan Bahasa dan Perbukuan Kemendikbud RI menggelar ziarah ke makam M Tabrani di TPU Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis 18 Juli 2018.
Momen tersebut dipimpin oleh Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Dadang Sunendar. Turut hadir Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Hurip Danu Ismadi serta keluarga mendiang M Tabrani.
M Tabrani juga memiliki peran sebagai salah satu tokoh yang ikut kongres pemuda pertama di Solo. Saat kongres itu, M Tabrani baru berusia 22 tahun. Dia bekerja di harian Hindia Baru, Juli 1925. Dia menulis artikel berjudul 'Kasihan'. Tulisan itu muncul sebagai gagasan awal untuk menggunakan nama bahasa Indonesia.
Pilihan berupa bahasa Indonesia merupakan hasil gemilang atas perjuangan M Tabrani yang diwarnai perdebatan sengit dengan M Yamin. Perjuangan tidak hanya dalam hal penamaan tetapi juga penggunaan Bahasa Indonesia diketahui sangat gigih geliatnya bermula dari Volksraad: Dewan Rakyat, yang turut mendukung Kongres Bahasa Indonesia (KBI) Pertama di Solo pada tahun 1938. Pada saat KBI itu M. Tabrani pun membuat prasaran “Penyebaran Bahasa Indonesia”.
Sementara itu, untuk melembagakan nama bahasa ini, prasaran “Institut Bahasa Indonesia” juga diusung oleh Sanusi Pane: orang yang menopang pendirian Tabrani dalam perdebatan dengan Yamin pada tanggal 2 Mei 1926 ketika gagasan bahasa (persatuan) Indonesia dibuat dalam Kongres Pemuda Pertama.
Sang penggagas bahasa persatuan Indonesia wafat pada 12 Januari 1984. Tanda jasa Perintis Kemerdekaan telah dianugerahkan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia.
Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kemendikbud tengah mengusulkan penghargaan negara berupa gelar pahlawan nasional kepada M Tabrani karena gagasan besarnya melahirkan bahasa Indonesia yang mempersatukan bangsa.