Lumbung Pangan Jatim Ditutup Sementara
Lumbung Pangan Jawa Timur secara resmi ditutup sementara mulai besok 31 Desember 2020 hingga waktu yang belum ditentukan.
Penanggung jawab Lumbung Pangan Jatim, Erlangga Satriagung mengatakan, penutupan sementara ini karena harus menyelesaikan proses pertanggungjawaban kepada Pemerintah Provinsi Jatim.
Meningat ini merupakan program Pemprov Jatim yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Panca Wira Usaha (PWU) dan PT Jatim Grha Utama (JGU).
“Program ini tidak berhenti, karena tahun anggaran sehingga anggaran dipertanggungjawabkan dulu, baru 2021 dimulai lagi. Jadi ada breaknya,” kata Erlangga kepada Ngopibareng.id.
Erlangga memastikan program ini akan kembali dibuka pada tahun 2021 setelah proses pertanggungjawaban selesai. “Ibu Gubernur juga sudah statement akan melanjutkan lagi karena memang program ini kan untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 (virus corona),” kata Direktur Utama PT PWU itu.
Mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim itu menyampaikan, program ini benar-benar dirasa oleh masyarakat. Terbukti, setiap harinya untuk pemesanan online berkisar 800-100 pemesanan dengan total uang yang didapat tembus ratusan juta per hari.
Belum lagi, dalam memberikan pelayanan terbaik di tengah pandemi Lumbung Pangan Jatim juga menerapkan sistem online yang memudahkan konsumen untuk membeli barang.
“Memang tidak kita imbau untuk datang langsung ke tempat karena harus menjaga protokol kesehatan. Jadi, online ini sangat besar peminatnya, bisa COD. Jadi dia pesan nanti tinggal ambil, atau bisa sistem kirim gak pakai ongkir (ongkos kirim) karena ongkirnya disubsidi oleh pemerintah,” ujarnya.
Diketahui, Lumbung Pangan Jatim ini sengaja diadakan untuk meringankan beban masyarakat di tengah pandemi. Untuk itu, harga komoditas yang dijual harganya jauh lebih murah di bawah harga pasaran.