Lumajang Minta Bantuan Pemprov Bangun Palang Pintu KA
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang tidak bisa melakukan pembangunan palang pintu perlintasan kereta api. Seperti diketahui, kecelakaan maut menewaskan 11 korban akibat tabrakan minibus dengan kereta api.
Penjabat (Pj) Bupati Lumajang, Indah Wahyuni mengatakan, bahwa saat ini terdapat delapan perlintasan sebidang yang menjadi kewenangan Pemkab yang belum berpalang pintu.
Hanya saja, keterbatasan anggaran membuat Pemkab Lumajang tidak bisa mengalokasikan anggaran untuk pembangunan palang pintu perlintasan kereta api.
"Memang kewenangan kabupaten karena masuk jalan kabupaten namun kemampuan APBD kami terbatas. Sehingga kami kirim surat ke provinsi untuk mohon bantuan," ujar Yuyun, ditemui usai pelantikan Direktur RSUD Dr Soetomo di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu 22 November 2023.
Karena itu, Yuyun memastikan, pembangunan akan dilakukan hanya saja dengan bantuan pemprov dan juga pemerintah pusat. "Insya Allah mulai Januari akan dilakukan (pembangunan)," ujarnya.
"Delapan nanti akan dibantu pusat dan provinsi. Kami juga akan berusaha menyiapkan anggaran untuk membangun satu lah ya," sambung Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim itu.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pemprov berencana akan membantu proses pembangunan palang pintu sebanyak 37 unit dengan menggunakan dana PAPBD 2023.
"Ada beberapa daerah di Jatim yang masih banyak perlintasan kereta api tanpa palang pintu dan penjagaan. Ini menjadi bahan evaluasi bersama dan penting untuk segera kita tindaklanjuti bersama agar keselamatan berlalu lintas selalu terjaga," ujar Khofifah.
Sebelumnya, kecelakaan maut melibatkan minibus dengan Kereta Api Probowangi terjadi di Kabupaten Lumajang, Minggu, 19 November 2023 malam. Kejadian tersebut karena tidak adanya pintu perlintasan kereta api.
Dari kejadian itu, tercatat ada 15 orang korban dengan rincian 11 meninggal dunia dan empat korban mengalami luka-luka.
Advertisement