Lulusan SMA 2017 - 2018 Boleh Ikut SBMPTN 2020
Siswa lulusan SMA sederajad tahun 2017 dan 2018, diberi kesempatan mendaftar ke Perguruan Negeri (PTN). Mereka bisa masuk PTN melalui dua jalur. Yakni melalui Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan jalur mandiri yang disekengarakan oleh beberapa PTN.
Wakil Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Mohammad Nasih mengatakan, syaratnya sama dengan lulusan 2019.
"Bedanya mereka tidak bisa masuk melalui jalur Seleksi Nasiona Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang berbasis pada nilai rapor sekarang," kata Nasih saat dihubungi ngopibareng.id, Senin 18 November 2019.
Proses penerimaan mahasiswa baru Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Tahun 2020, akan dimulai 2 Desember 2019.
Calon peserta SNMPTN, UTBK, dan SBMPTN 2020 melalui penerapan SSO, pada tahap awal pendaftaran setiap peserta wajib memiliki akun LTMPT dengan melakukan registrasi melalui laman https://portal.ltmpt.ac.id.
Pelaksanaan registrasi akun LTMPT dibagi menjadi dua.
- Pertama, untuk PDSS dan SNMPTN akan dilaksanakan tanggal 2 Desember 2019 sampai 7 Januari 2020.
- Kedua, registrasi akun LTMPT untuk Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan SBMPTN akan dilaksanakan pada tanggal 7 Februari-5 April 2020.
Mohammad Nasih, yang juga Rektor Unair Surabaya mengingatkan kepada siswa, sekolah, dan masyarakat untuk memperhatikan dengan cermat kerangka waktu pelaksanaan SNMPTN, UTBK, dan SBMPTN 2020.
Adapun penjadwalan untuk SNMPTN:
- Registrasi akun LTMPT dapat dilakukan pada tanggal 2 Desember 2019 - 7 Januari 2020;
- Pengisian PDSS dan pemeringkatan siswa oleh sekolah tanggal 13 Januari - 6 Februari 2020;
- Pendaftaran SNMPTN tanggal 11-25 Februari 2020, dan;
- Pengumuman SNMPTN pada tanggal 4 April 2020.
Selanjutnya, kerangka waktu pelaksanaan SBMPTN, registrasi akun LTMPT dilaksanakan pada tanggal 7 Februari-5 April 2020; pendaftaran UTBK tanggal 30 Maret-11 April 2020; pelaksanaan UTBK tanggal 20-26 April 2020, dan; pengumuman hasil UTBK dijadwalkan pada 12 Mei 2020.
Untuk pelaksanaan SBMPTN, pendaftaran pada tanggal 2-13 Juni 2020, dan pengumuman hasil SBMPTN pada 30 Juni 2020. “UTBK adalah syarat wajib untuk ikut SBMPTN", ujar Nasih.
Pelaksanaan UTBK terdiri dari Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA) yang dirancang untuk memprediksi peserta mampu menyelesaikan studi di perguruan tinggi.
Menurut Nasih, hasil evaluasi yang sudah dilakukan secara akademik menyimpulkan, tidak ada perbedaan yang mendalam antara hasil UTBK pertama dan kedua. Untuk yang SNMPTN dulu ada dua kali kesempatan sekarang hanya boleh satu kali.
"Tetapi kami juga membuka kesempatan kepada mereka yang ingin katakanlah IPA mau mengambil IPS kita ada tes campuran, jadi yang campuran ini adalah (hal) yang baru dibandingkan tahun 2019," tuturnya.
Jadi misalnya yang khusus (ingin) mengambil IPS saja boleh, IPA juga boleh, satu lagi ada (yang mengambil) campuran yaitu IPA dan IPS. Karena unsur dari tesnya ada Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kemampuan Akademik (TKA), yang membedakan adalah pada TKA maka seseorang yang mengambil tes campuran berarti mengambil TPS kemudian TKA Saintek dan TKA Soshum.
UTBK dilaksanakan 7 hari secara berturut-turut atau selama 14 sesi dengan 2 sesi setiap hari: Saintek atau Soshum sesi pagi pukul 07.00–10.30, dan sesi siang pukul 12.30 – 16.15. Sementara untuk kelas campuran, sesi pagi pukul 07.00 –11.45 dan sesi siang pukul12.30 – 17.15. Setiap peserta diperbolehkan mengikuti tes 1 (satu) kali.
Untuk biaya UTBK, peserta dari kelompok Ujian Saintek atau Soshum membayar biaya UTBK sebagai syarat pendaftaran SBMPTN sebesar Rp200.000,00 (Dua Ratus Ribu Rupiah). Untuk kelompok ujian campuran, biaya pendaftaran sebesar Rp300.000,00 (Tiga Ratus Ribu Rupiah).
Adapun calon peserta Bidikmisi/KIP-Kuliah yang dinyatakan lolos persyaratan tidak membayar biaya UTBK. Hasil tes setiap peserta akan diberikan hasil tes secara individu sesuai dengan ketentuan yang ada melalui web.
Siswa pendaftar dari keluarga kurang mampu secara ekonomi dapat mengajukan bantuan biaya pendidikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Calon peserta penerima KIP Kuliah dan Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) terlebih dahulu harus mempelajari prosedur pendaftaran program KIP Kuliah dan ADik melalui laman masing-masing sebagai berikut http://kip-kuliah.kemdikbud.go.id/ dan http://adik.kemdikbud.go.id/.
Calon peserta penerima KIP Kuliah dan ADik terlebih dahulu mendaftar ke laman http://kip-kuliah.kemdikbud.go.id.
Calon peserta penerima KIP Kuliah dan ADik yang dinyatakan memenuhi persyaratan mendaftar UTBK di laman https://portal.ltmpt.ac.id dan tidak dikenakan biaya ujian. Calon peserta penerima KIP Kuliah dan ADik yang dinyatakan tidak lulus SNMPTN 2020, menggunakan NISN dan NPSN untuk mendaftar UTBK dan tidak dikenakan biaya ujian.
Calon peserta penerima KIP Kuliah dan ADik yang telah dinyatakan lulus SNMPTN 2020 tidak diperbolehkan mendaftar SBMPTN 2020. “KIP kuliah ini berkelanjutan dari KIP yang selama ini ada di SD, SMP, SMA dan SMK. Bagi mereka yang sudah teridentifikasi (berasal) dari kelompok miskin akan dijamin bisa ikut kuliah,” ujar Rektor Unair Surabaya.
Advertisement