Lula da Silva Menang Pilpres Brasil Hasil Hitung Cepat
Mantan presiden Luiz Inacio Lula da Silva memenangkan Pemilu Brasil. Pria 77 tahun ini mengalahkan petahana Jair Bolsonaro, Minggu, 30 Oktober 2022. Ini berdasarkan hitung cepat (quick count) lembaga survei.
Menurut lembaga survei Datafolha, dengan 95% suara yang dihitung di negara terbesar Amerika Latin itu, Luiz Inacio Lula da Silva melenggang menjadi presiden tiga periode. Hitungan resmi lembaga pemilu menunjukkan Luiz Inacio Lula da Silva meraih 50,7% suara, sedangkan 49,3% untuk Jair Bolsonaro. Namun penghitungan suara belum rampung
Sejumlah besar suara masih tetap dihitung di wilayah pendukung Jair Bolsonaro, Sao Paulo, tetapi Luiz Inacio Lula da Silva yang berasal dari partai sayap kiri berhasil mencatat keunggulan di wilayah lain.
Luiz Inacio Lula da Silva menjanjikan lebih banyak tanggung jawab sosial dan lingkungan, mengingat kemakmuran yang meningkat pada masa kepresidenannya 2003-2010, sebelum skandal korupsi menodai partai pekerjanya.
Ini adalah Pemilu paling panas dan terpolarisasi di Brasil sejak kembali ke demokrasi pada 1985 setelah kediktatoran militer.
"Saya akan memerintah untuk 215 juta warga Brasil, dan bukan hanya untuk mereka yang memilih saya. Tidak ada dua Brasil. Kita adalah satu negara, satu orang, satu negara besar," ujarnya di markas kampanyenya, sebagaimana dilansir Reuters.
Luiz Inacio Lula da Silva berpasangan dengan Geraldo Alckmin.
Tukang Semir Sepatu
Luiz Inacio Lula da Silva lahir di distrik Caetes dari kota Garanhuns di negara bagian Pernambuco, Brasil, pada 27 Oktober 1945. Ia selama ini dikenal dengan nama Lula. Ia merupakan mantan tahanan dan Presiden Brasil ke-39, yang berasal dari sebuah keluarga petani miskin.
Luiz Inacio Lula da Silva kelahiran 6 Oktober 1945, tetapi ia lebih suka menggunakan tanggal yang diingat oleh ibunya sebagai tanggal kelahirannya, yaitu 27 Oktober 1945. Hal tersebut terjadi karena di negara Brasil sering terjadi kekacauan pencatatan kelahiran di provinsi-provinsi pedesaan.
Setelah Luiz Inacio Lula da Silva lahir, ayahnya pindah ke kota pantai Guaruja (di negara bagian Sao Paulo). Ibunda Lula dan kedelapan anaknya bergabung dengan ayah mereka pada 1952.
Luiz Inacio Lula da Silva tidak banyak mendapatkan pendidikan formal. Ia berhenti setelah kelas 4 SD. Pada usia 12 tahun ia menjadi seorang tukang semir sepatu, penjual kacang, dan tepung tapioka. Selain itu, Luiz Inacio Lula da Silva juga sempat menjadi pedagang keliling. Pada usia 14 tahun ia mendapatkan pekerjaan pertamanya di sebuah pabrik baja.
Pada akhirnya, Luiz Inacio Lula da Silva berhasil belajar dan memperoleh ijazah penyetaraan SMA. Pada 1956, keluarganya pindah ke kota Sao Paulo, yang menawarkan kesempatan yang lebih besar. Pada saat itu ia mulai terlibat dalam kegiatan-kegiatan serikat buruh dan menduduki jabatan-jabatan penting di organisasi.
Pada 1966, Luiz Inacio Lula da Silva menikah dengan Maria de Lourdes, yang telah meninggal bersama anak laki-laki mereka pada saat melahirkan. Pada 1974, ia menikah yang kedua kali dengan Marisa Leticia dan dikaruniai tiga orang anak laki-laki.
Penyintas kanker tenggorokan itu kehilangan istrinya karena strokes, pada 2017 silam.
Mendirikan Partai Buruh
Luiz Inacio Lula da Silva diangkat sebagai presiden Serikat Buruh Baja dari Sao Bernardo do Campo dan Diadema, pada 1978. Lokasi itu merupakan pusat industri praktis dari semua fasilitas manufaktur mobil Brasil dan di antara kota-kota yang paling maju industrinya di seluruh negeri.
Pada Februari 1980, Luiz Inacio Lula da Silva mendirikan Partai Buruh. Enam tahun kemudian, ia terpilih dalam kongres dan mencalonkan diri sebagai presiden pada 1989, seperti dilansir dari gov.br. Pemilu pada tahun itu menempatkan Fernando Collor de Mello sebagai presiden.
Tak kenal lelah, Luiz Inacio Lula da Silva pada upayanya yang keempat (Oktober 2002) akhirnya memperoleh posisinya menjadi presiden. Ia memilih Jose Alencar dari Partai Liberal sebagai wakil presiden. Jabatan Presiden Brasil diembannya pada 1 Januari 2003 hingga 2010.
Kasus Korupsi
Di luar karier politiknya yang mentereng, Luiz Inacio Lula da Silva menjalani hukuman selama hampir sembilan tahun. Ia dituduh melakukan suap dan menjadi salah satu dari banyak tokoh terkemuka yang dijerat dalam penyelidikan korupsi yang dijuluki sebagai "Car Wash".
Lula Da Silva membantah melakukan kesalahan apa pun dan mengatakan kasus itu bermotif politik. Mahkamah Agung mengizinkan pembebasannya, pada 8 November 2019. Setelah ia mengajukan banding atas kasus yang membuatnya ditahan sejak April 2018.