Lukisan Karya SBY Meriahkan PSLI ke XIII
Hari Jumat pekan depan, PSLI (Pasar Seni Lukis Indonesia) ke XIII dibuka di Jatim Expo, Surabaya. Direncakan PSLI yang diikuti sekitar 220 pelukis dari seluruh Indonesia ini dibuka oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. PSLI digelar untuk memeriahkan HUT ke 77 Provinsi Jatim, berlangsung dari 18 -27 November 2022.
Diantara sekitar 3000 karya lukis yang ada di PSLI, sekitar 15 diantaranya adalah karya Presiden Keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. Sejak dua tahun belakangan ini SBY memang aktif melukis, dan telah menggelar beberapa kali pameran, termasuk pameran tunggal 13 Oktober tahun lalu yang menampilkan 54 karya, dan pameran bersama bulan September lalu di Resinda Park Mall. SBY terus melukis, termasuk pekan lalu ketika menghadiri pertemuan internasional di Jerman, pada waktu senggangnya tetap menyempatkan diri untuk melukis.
“Ya, Pak SBY akan mengirimkan karyanya untuk tampil di PSLI. Sespri beliau hari Jumat kemarin sudah memastikan keikutsertaan karya-karya Pak SBY, dan sedang dipertimbangkan berapa karya yang akan dikirmkan ke Surabaya, “ kata M. Anis, Ketua Sanggar Merah Putih sebagai penyelenggara PSLI. “Bahkan Pak SBY berencana akan hadir sehari atau dua hari ke Surabaya, antara lain untuk mengunjungi PSLI, cuma waktunya belum ditentukan,” tambah M. Anis.
PSLI adalah even reguler tiap tahun berskala nasional yang diselenggarakan di Surabaya, dengan dukungan dari Pemprov Jatim melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim. Even ini menjadi ajang pertemuan antara pelukis, kolektor, galeri dan masyarakat pecinta seni.
Tahun 2019 dan 2020 sempat terhenti karena pandemi Covid-19, tapi tahun lalu digelar dengan prokes yang ketat. Seluruh pelukis yang tercatat sebagai peserta menjalani swab antigen sebelum acara pembukaan tanggal 3 Desember 2021.
Bagi para pelukis, PSLI sudah menjadi agenda tiap tahun. Daniel Lie, pelukis dari Banjar Baru, Kalsel menyebut PSLI penting bagi dirinya untuk selalu beraktualisasi. “Saya sebagai peserta yang mewakili Kalimantan Selatan sangat senang ikut PSLI karena bisa berkumpul bersama pelukis seluruh Indonesia, meskipun untuk itu saya harus terbang ke Surabaya. Bagi saya PSLI adalah tempat untuk saling berbagi ilmu dan belajar mengenai berbagai gaya, aliran, corak dan teknik lukisan dari seluruh peserta,” kata Daniel Lie.
Sementara Amor, pelukis dari Tangerang yang tahun ini datang lengkap bersama empat saudaranya yang semuanya pelukis, merasa rugi kalau tidak ikut PSLI. “Kami pelukis lima bersaudara yang punya nama Pandawa Lima, dengan segala cara dan keterbatasan harus ikut PSLI karena kami merasa rugi kalau gak ikut,” katanya kepada Ngopibareng.Id.
“Menurut saya ada lima syarat untuk jadi pelukis. Yaitu ada bakat, ada kemauan, ada guru, ada media dan terakhir ada gaul. Yang terakhir itu kami masih belum punya, dan PSLI adalah salah satu even tahunan yang sangat cocok buat kami untuk bergaul. Ini Even bergengsi. PSLI bukan hanya sekedar pasar lukisan, atau semata hanya menjual karya lukis saja. Tetapi PSLI adalah tempat atau wadah buat kami untuk berkumpul dengan para pelukis dari berbagai daerah, yang jumlahnya sangat banyak dengan beragam aliran. Di PSLI kami juga bisa bertukar pikiran seputar seni, saling tukar informasi untuk menambah wawasan. Saya selalu ikut PSLI, tahun ini kami lengkap berlima, karena dengan ikut PSLI kami bisa memperluas pergaulan, atau bahasa kerennya, memperluas jaringan,” kata Amor. (*)
Advertisement