Lukisan Jimat NU Dipamerkan di Aula Utama Balai Pemuda Surabaya
Sebanyak 31 lukisan bertajuk "Jimat NU" dihadirkan dalam pameran tunggal pelukis Nabila Dewi Gayatri. Lukisan-lukisan yang menggambarkan sosok Gus Dur sebagai guru bangsa ini dipamerkan di ruang Aula Utama Balai Pemuda, Surabaya mulai tanggal 13 hingga 17 Desember mendatang.
Ditemui di lokasi pameran, pelukis berusia 52 tahun ini menceritakan kenapa dirinya memilih Gus Dur sebagai objek lukisannya. "Karena cinta saya kepada Gus Dur. Saya melihat Gus Dur adalah orang yang fenomenal, menurut saya mungkin sosok seperti Gus Dur hanya dilahirkan ibu pertiwi 100 atau 200 tahun sekali," ungkap Nabila, Rabu, 15 Desember 2021.
Alasan lain di balik hadirnya lukisan Gus Dur ini, ujar Nabila, juga mempertimbangkan manfaat untuk orang lain secara luas.
"Gus Dur adalah sang pencerah, panutan banyak umat beragama, tidak hanya Muslim. Gus Dur adalah obor di tengah sengkarut kegelapan. Oleh sebab itu, saya berusaha menghadirkan Gus Dur di tengah mereka," kata Nabila.
Dalam salah satu lukisan yang berjudul "Sang Pamomong 2," Nabila menggambarkan sosok Gus Dur sebagai Semar. Menurutnya, seorang Gus Dur identik dengan Semar. Bagi orang Jawa, Semar adalah simbol kemulyaan, kebaikan dan ketulusan, siapa pun yang datang padanya tidak peduli itu musuhnya sekalipun akan diterima.
"Gus Dur pernah berkata siapa pun yang datang kesaya adalah Qodar Allah, kalau saya menolaknya berarti saya menolak Qodar Allah dan saya tidak mau melakukan itu," imbuhnya.
Pelukis kelahiran Gresik, Jawa Timur ini berharap dengan menghadirkan sosok Gus Dur dalam lukisannya yang bisa dilihat dan dinikmati banyak orang, bisa memberikan impact yang positif.
"Siapa pun yang melihat Gus Dur dalam lukisan ini minimal bisa mengingat dan mengenang sosoknya. Harapan besarnya bisa berimbas melakukan hal-hal baik yang dilakukan Gus Dur semasa hidupnya," harap Nabila.
Untuk diketahui, dari 31 lukisan yang dipamerkan, 11 di antaranya ialah karya baru yang dibuat sejak 2019. Sedangkan 20 lukisan lainnya adalah karya lama dari pameran terdahulu.
Advertisement