Lukaku Jadi Transfer Termahal  Inter Milan
Setelah memicu konflik di internal Manchester United, masa depan Romelu Lukaku akhirnya terselesaikan. Striker Belgia ini menyelesaikan kepindahannya ke Inter pada hari Kamis 8 Agustus 2019 atau Jumat 9 Agustus 2019 WIB, tepat sebelum penutupan transfer di Inggris.
Pemain Belgia itu bergabung dengan Manchester United pada 2017 dari Everton. Dia diharapkan menjadi ujung tombak tajam bersama Setan Merah. Sayangnya, Lukaku gagal menyesuaikan diri dengan sistem Jose Mourinho maupun Ole Gunnar Solskjaer.
Meski demikian, Antonio Conte menepikan catatan tersebut. Ia bersikukuh menginginkan Lukaku didatangkan Nerazzurri. Permintaan Conte pun mendapatkan dukungan dari klub yang melihat timnya mengalami krisis lini depan.
Media-media di Italia menyebutkan, bahwa Inter membayar 65 juta euro untuk memboyong pemain berusia 26 tahun itu, ditambah 10 juta euro dalam bentuk bonus.
Dengan demikian, Lukaku mencatatkan dirinya sebagai pemain dengan transfer termahal klub berjulukan Nerazzuri itu. Sebab, angka itu melampaui 46 juta euro yang dibayarkan untuk Christian Vieri pada tahun 1999.
Sementara dikutip dari The Guardian, striker itu akan menerima gaji sebesar 325.000 euro per minggu di Inter.
Secara keseluruhan, biaya transfer yang dibayarkan Inter membuat Lukaku telah mengumpulkan 203 juta euro di sepanjang kariernya.
Diawali pada 2011, ketika Chelsea membayar Anderlecht 15 juta euro untuk mendatangkan dirinya. Kemudian, pada 2014 Everton membayar 35 juta euro untuk membawanya ke Goodison Park. Dan Manchester United yang mendaratkan Lukaku dengan biaya transfer 84 juta euro.
Upaya Inter di bursa transfer kabarnya tak akan berhenti. Mereka dikabarkan masih berburu striker lain meski telah memiliki Lukaku dan Lautaro Martinez.
Penyerang lain yang masuk dalam radar Inter Milan adalah penyerang AS Roma, Edin Dzeko. Pemain 33 tahun ini dibutuhkan Inter yang berharap bisa bersaing ketat dengan Juventus dalam perburuan gelar Serie A musim ini.
Inter di tangan Conte memang memiliki ambisi besar. Tim sekota AC Milan ini ingin membangun kejayaan mereka setelah lama terpuruk dan tak mampu menyaingi kekuatan besar Juventus, setidaknya dalam delapan tahun terakhir.