Luhut Sebut Puncak Omicron Februari, IDI Cegah Nakes jadi Korban
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memperkirakan puncak kasus Omicron terjadi awal Februari. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta tenaga kesehatan untuk bersiap menghadapi ancaman lonjakan kasus omicron.
Puncak Omicron Februari
Luhut memperkirakan puncak kasus Omicron di Indonesia akan berlangsung pada Februari nanti. Menurutnya, hal ini dibuat berdasarkan pengamatan terhadap pengalaman negara lain, di mana varian Omicron mencapai puncaknya dalam kisaran waktu 40 hari, lebih cepat dari varian Delta.
"Untuk kasus Indonesia, kita perkirakan puncak gelombang karena Omicron akan terjadi pada awal Februari," kata Luhut, dikutip dari detik.com, pada Sabtu 15 Januari 2022.
Luhut juga menyampaikan pemerintah harus menerapkan strategi berbeda, sebab sebagian besar kasus yang terjadi berpotensi bergejala ringan, berbeda dengan dampak dari varian Delta.
Kata IDI
Terkait perkiraan Luhut, Ketum PB IDI Daeng M Faqih mengatakan pihaknya telah meminta para tenaga kesehatan di daerah untuk bersiap menghadapi ancaman lonjakan kasus omicron.
IDI juga meminta agar nakes bekerja mematuhi protokol kesehatan dan berhati-hati. Dia berharap tidak ada lagi tenaga kesehatan yang gugur dalam peperangan melawan Covid-19, terutama akibat Omicron kali ini.
Soal gejala Omicron yang disebut lebih ringan dibanding Delta, Daeng tetap meminta tenaga kesehatan di daerah tetap bersiaga akan terjadinya lonjakan pasien akibat meningkatnya kasus Covid-19.
Sebab, meski disebut ringan, pasien tetap ingin pelayanan yang maksimal jika sakit. Tanpa antisipasi, dia khawatir kepanikan masyarakat akan menyebabkan pelayanan fasilitas kesehatan terganggu. IDI pun meminta agar pelayanan telemedicine tetap dipertahankan.
"Ini harus diantisipasi, jangan sampai kepanikan masyarakat akan terulang lagi. Saya kira semua organisasi profesi untuk siap-siap memperkuat layanan di RS, di isoter maupun di tempat yang harus didampingi dengan telemedicine," imbuhnya.