Lucu Seru! Habis Dana Alutsista, Aman Terkendali Solusi Kelaparan
Humor politik tak selalu diproduksi dari masalah kekuasaan atau soal kursi legislatif. Juga tidak selalu dari soal pemilihan presiden.
Humor politik kali ini seputar masalah alat-alat sistem senjata pertahanan. Juga soal kemiskinan yang kerap dilupakan banyak orang, eh... dilupakan para politikus kita.
"Kalau banyak orang sih, memang sudah merasakan soal kemiskinan, iya kan?" celoteh Amrin Pembolos, tokoh humor kita.
Ah terlebih dulu, kita langsung saja saja merasakan lelucon-lelucon politik ini.
1. Arti Kata Chaos
Seorang anak yang sedang belajar bahasa Inggris hendak menanyakan arti sebuah kata dalam bahasa Indonesia karena kamusnya sedang dipinjam oleh temannya.
Kata tersebuat adalah : "Chaos".
Anak : "Bu, apa arti kata chaos dalam bahasa Rusia?"
Ibu : "Oh... itu tergantung siapa pengarang kamusnya nak."
Anak : "Lho kok . . . , apa tiap pengarang berbeda arti bu? (tanya sang anak semakin bingung)"
Ibu : "Kalau menurut Pusat Bahasa berarti kacau balau. Tapi kalau Pemerintah, itu artinya Aman dan Terkendali nak."
2. Solusi untuk Kelaparan
Salah satu negara miskin mengirim surat kepada FAO-PBB, isi suratnya sebagai berikut:
"Tuan-tuan, tolonglah kami. Negara kami sedang ditimpa bencana kelaparan... Banyak penduduk kami mati kelaparan. Tolonglah, bantulah kami untuk memecahkan masalah ini."
Seminggu kemudian, datanglah balasan:
"Pemecahannya... Kalau ada rakyat Anda yang kelaparan, beri saja makan secukupnya. Jangan lupa beri vitamin-vitamin yang menyehatkan!"
3. Kehabisan Dana Alutsista
Karena dilanda suatu krisis ekonomi yang berkepanjangan, sepasukan tentara di suatu negara antah berantah terpaksa melakukan latihan perang dengan peralatan apa adanya.
"Untuk menghemat pengeluaran tentara, maka peralatan perang untuk latihan diganti dengan bunyi mulut", kata sang komandan.
"Suara tusukan diganti dengan suara bles..."
"Suara tembakan diganti suara dor..."
"Dan, suara granat diganti dengan suara buuum..."
Maka latihan perangpun dimulai dengan sengitnya, sampai suatu ketika terjadilah keributan sesama prajurit.
Prajurit A :
"Kamu curang, ketika masih jauh saya teriak buum... kamu masih jalan terus mendekati aku. Begitu pula ketika agak dekat saya teriak dor, kamu masih jalan terus. Bahkan ketika berhadapan aku bilang bless... kamu jalan terus. Kenapa kamu?"
Prajurit B :
"Breemmmmm saya panser."