Lucu! Santri Cerdik dan Seekor Sapi, Abu Nawas dan Shalat Jenazah
Dunia santri kerapkali tak lepas dari humor dan lelucon. Orang-orang pesantren selalu menghadapi sesuatu dengan rileks, rasa humor sehingga dalam berdakwah pun mencoba menarik perhatian publik dan masyarakat awam.
Lelucon-lelucon itu diproduksi dari kehidupan sehari-hari. Ada kekonyolan, ada keseriusan yang lucu, dan seterusnya.
Kali ini kita padukan antara lelucon kaum santri dan kehidupan Abu Nawas, yang juga menjadi sosok lucu dan khazanah kebijaksanaan kaum sufi.
Abu Nawas dan Shalat Jenazah
Pada suatu hari Abu Nawas mengikuti shalat jenazah di sebuah masjid. Beberapa saat kemudian, tiba-tiba di pertengahan pelaksanaan shalat berlangsung seluruh jamaah dikejutkan oleh ulah Abu Nawas yang tiba-tiba saja bersujud, entah sengaja atau karena lupa.
Spontan jamaah di sekelilingnya terkejut..
Setelah shalat selesai maka bertanyalah seseorang di antara jamaah kepada Abu Nawas
"Hey syekh, kenapa antum tadi kok shalat jenazah pakai sujud..??"
Dengan enteng, Abu Nawas menjawab,
"Mayat ini banyak banget dosa-nya jadi tidak cukup kalau shalatnya hanya diberi takbir aja, mesti ada sujud."
Santri Cerdik dan Seekor Sapi
Seorang santri baru saja lulus aliyah pesantren dengan nilai jayyid jiddan (lumayan pintar). Dia pun berencana mengadu nasib di Jakarta.
Saat tiba di Stasiun Pasar Senen, dia melihat kerumunan orang. Rupanya sedang ada kecelakaan. Di Jakarta, kecelakaan biasanya memang menjadi tontonan yang menarik, maka dia pun memutuskan untuk ikut menonton.
Namun teryata kerumunan itu terlalu berjubel sehingga ia tidak bisa melihat korban dengan jelas, apalagi postur tubuhnya yang memang kecil. Jadi, jangankan mendekat, untuk melihat korban saja sulit. Berhubung karena merupakan santri berotak cemerlang, maka dia tidak kurang akal dan langsung berteriak-teriak sambil pura-pura panik.
"Saya keluarganya.. Saya keluarganya.. Minggir.. Tolong minggir !" katanya sambil mengacungkan jari dan mendesak maju menerobos kerumunan orang-orang tersebut.
Orang-orang pun memandanginya, dan ternyata si santri memang berhasil. Mereka langsung memberi kesempatan kepada santri itu untuk menghampiri korban kecelakaan. Santri itu pun langsung mendekati korban kecelakaan. Dan, betapa terkejutnya ketia dia melihat dengan jelas korban kecelakaan yang diakuinya sebagai keluarganya itu ternyata adalah seekor sapiiiii!
Advertisement