Lubang Besar Sedot Air Sungai Hingga Kering di Blitar, Ini Penjelasan BPBD Blitar
Fenomena alam yang aneh ditemukan di Blitar. Sebuah lubang berdiameter 1,5 meter ditemukan di dasar Sungai Kalisat, Dusun Tenggong, Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan. Anehnya, lubang itu menyedot air sungai hingga kering.
Kalaksa BPBD Kabupaan Blitar Ivong Betriyanto melalui sambungan telpon mengatakan, lubang tersebut terletak di pinggir sungai yang diperkirakan memiliki kedalaman 10 meter. Saat air sungai dimasukkan ke lubang tersebut, airnya tertelan begitu saja.
"Kami tidak mau berspekulasi tentang fenomena lubang itu. Bukan kapasitas kami untuk menduga-duga. Karena itu kami mengirim tim untuk melakukan kajian cepat terkait fenomena itu," ujar Ivong.
Ivong mengaku, telah berkirim surat kepada PVMBG (Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi) di Bandung untuk melakukan survei geologis atas fenomena lubang misterius tersebut.
Hasil dari survei tersebut akan dijadikan dasar bagi Kabupaten Blitar untuk mengambil langkah mitigasi atau atau pun yang diperlukan. "Sampai saat ini belum ada balasan dari PVMBG. Kita tunggu saja nanti," katanya.
Kepolisian telah memasang garis police line di sekitar lubang tersebut, agar warga tidak mendekat. "Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengamankan daerah tersebut. Kita tidak tahu seberapa besar bahaya dari fenomena ini," katanya.
Ivong menceritakan, lubang tersebut pertama kali ditemukan oleh warga setempat yakni Nurdin dan Suyono 1 November 2024. Saat mencari rumput di pinggir sungai keduanya melihat lubang yang besar itu. Karena takut akan fenomena alam tersebut, mereka lantas melaporkan kepada perangkat desa setempat.
Sementara, anggota Tim Badan Geologi Kementerian ESDM Bandung Abdullah mengatakan, lubang itu merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di daerah yang didominasi batu gamping. "Lubang ini biasa terjadi. Orang biasanya sering menyebut sinkhole," katanya, Jumat, 8 November 2024.
Husna menyebut lubang misterius itu terbentuk tidak secara tiba-tiba. Lubang itu, terbentuk akibat pelarutan batu gamping oleh air.
"Sinkhole umum terjadi di daerah gampingan, batu kapur seperti di Gunungkidul dan sebagainya. Pasti sering lihat lubang seperti ini, kebetulan ini sedimen tertutup jadi tidak ketahuan. Mungkin karena erosi lubangnya mulai terbuka dan ini fenomena umum terjadi," jelasnya.
Menurutnya, kondisi permukaan tanah di sekitar lubang cukup rawan. Warga diimbau tidak mendekati lubang ini. "Yang atas belum sepenuhnya terbuka, jadi masih rawan dimungkinkan akan lebih lebar lagi. Jadi tindakan sementara untuk dijauhkan dulu dari warga karena kondisi tanah atas rawan melebar," katanya.
Advertisement