Luas dan Hasil Panen Padi di Jember Tahun 2022 Menurun
Potensi luas panen padi di Kabupaten Jember pada tahun 2022 mengalami penurunan dibanding tahun 2021. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jember mencatat, potensi luas panen Jember tahun 2022 sebesar 119,81 ribu hektare.
Sementara luas panen padi pada tahun 2021 lalu, mencapai 124,03 ribu hektare. Penurunan potensi luas panen tersebut diketahui berdasarkan Survei Kerangka Sampel Area (KSA).
“Luas panen padi Kabupaten Jember tahun 2022 mengalami penurunan 3,40 persen dibandingkan luas panen tahun 2021,” kata Kepala BPS Jember, Tri Erwandi, Rabu, 02 November 2022.
Menurut Erwandi, puncak panen padi pada tahun 2021 dan 2022 di Kabupaten Jember terjadi pada bulan yang sama, yakni bulan April. Namun, puncak panen pada April 2022 relatif lebih rendah atau menurun sebesar 3,49 ribu hektare (0,1 persen) dibandingkan April 2021.
Tidak hanya itu, realisasi panen sepanjang Januari-September 2022 juga mengalami penurunan dibandingkan realisasi panen Januari-September 2021. Jika pada tahun 2021 realisasi panen padi mencapai 111,26 ribu hektare, namun pada tahun 2022 hanya 107,51 hektare, atau mengalami penurunan 3,37 persen.
Sementara potensi luas panen padi pada Oktober-Desember 2022 mencapai 12,29 ribu hektare. Sehingga jika ditotal dengan luas panen padi pada Januari-September 2022 mencapai 119,81 hektar. Sementara luas panen tahun 2021 lalu mencapai 124,03 ribu hektare. “Penurunan luas panen padi tahun 2022 dibandingkan tahun 2021 mencapai 4,22 ribu hektare atau 3,40 persen,” jelas Erwandi.
Produksi Padi Kabupaten Jember
Tingkat produksi padi Kabupaten Jember pada tahun 2022 juga mengalami penurunan dibandingkan tahun 2021. Produksi padi di Kabupaten Jember sepanjang Januari hingga September 2022 mencapai sekitar 551,18 ribu ton gabah kering giling (GKG).
Jumlah tersebut mengalami penurunan sekitar 385,87 ton GKG atau 0,07 persen dibandingkan Januari-September 2021. BPS mencatat produksi padi pada tahun 2021 mencapai 551,57 juta ton GKG.
Sementara itu, berdasarkan amatan fase tumbuh padi September 2022, potensi produksi padi sepanjang Oktober-Desember 2022 sebesar 64,13 ribu ton GKG. Dengan demikian, total potensi produksi padi pada 2022 adalah sebesar 613,24 ribu ton GKG.
Dengan demikian potensi produksi hasil padi tahun 2022 mengalami penurunan sebanyak 2,46 ribu ton GKG atau 0,40 persen dibandingkan 2021 yang mencapai 615,70 ribu ton GKG.
Produksi padi tertinggi di Kabupaten Jember pada tahun 2021 dan 2022 terjadi di bulan April. Sementara produksi padi terendah pada tahun 2021 terjadi pada bulan Oktober. Sedangkan pada tahun 2022 terjadi pada bulan November.
Diketahui, produksi padi pada April 2022 yaitu sebesar 165,12 ribu ton GKG. Sedangkan produksi padi sementara pada November 2022 sebesar 11,52 ribu ton GKG.
Produksi Beras Kabupaten Jember
Jika hasil produksi padi pada Januari hingga September 2022 dikonversi menjadi beras, maka diperkirakan setara dengan 318,26 ribu ton beras. Jumlah itu juga mengalami penurunan dibandingkan hasil beras Januari hingga September 2021.
“Jumlah penurunan produksi beras sejak Januari-September 2022 sebesar 222,81 ton atau 0,07 persen. Pada tahun 2021 produksi beras mencapai 318,49 ribu ton,” lanjut Erwandi.
Sementara itu, potensi produksi beras sepanjang Oktober−Desember 2022 sebesar 35,83 ribu ton beras. Sehingga jika ditotal, potensi produksi beras pada 2022 adalah sekitar 354,10 ribu ton beras.
Dibandingkan tahun 2021, jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 1,42 ribu ton (0,40 persen). Pada 2021 produksi beras sebesar 355,52 juta ton beras.
Produksi beras tertinggi di Kabupaten Jember pada 2022 terjadi di bulan April dan produksi beras terendah terjadi di bulan November.
Sementara pada tahun 2021, produksi beras tertinggi juga terjadi di bulan April. Namun produksi padi terendah terjadi di bulan Oktober.
“Produksi beras di Jember di bulan April 2022 sebesar 95,34 ribu ton beras. Sementara produksi beras pada bulan November 2022, berdasarkan data sementara yaitu sebesar 6,65 ribu ton beras,” pungkas Erwandi.
Sementara itu, menurut Staf Seksi Produksi BPS Jember, Nanang Pamungkas, penurunan luas dan produksi padi di Kabupaten Jember disebabkan beberapa faktor. Seperti adanya serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan, curah hujan yang cukup tinggi, terutama di bulan September-Oktober.
Selain itu, juga ada beberapa wilayah yang dalam perawatan tanaman padi, kurang maksimal, terutama di pemupukan.