Luar Biasa! Ini Manfaat ASI Ibu Untuk Bayi dan Kesehatan
Ibu begitu luar biasa. Selain melahirkan, ibu akan menghasilkan ASI untuk dikonsumsi bayinya. ASI sumber makanan utama bayi baru lahir. Secara umum, ibu dianjurkan untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan. Selanjutnya, bayi diperkenalkan pada Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) sedangkan pemberian ASI tetap diteruskan hingga bayi berusia 2 tahun.
Bukan rahasia lagi, bahwa anak yang mendapatkan ASI Eksklusif dan pola asuh yang tepat akan tumbuh dan berkembang secara optimal dan tidak mudah sakit. Selain itu, pemberian ASI mampu mempererat ikatan emosional antara ibu dan anak sehingga diharapkan akan menjadi anak dengan ketahanan pribadi yang mampu mandiri.
Setiap minggu pertama bulan Agustus selalui diperingati Pekan ASI Sedunia. Berikut ulasan yang dirangkum oleh Ngopibareng.id mengenai manfaat ASI.
Kandungan Nutrisi dalam ASI
ASI terdiri dari ratusan molekul bioaktif yang berbeda, beberapa di antaranya belum sepenuhnya dipahami oleh para ilmuwan. Menurut Dokter Umum Konsultan Laktasi di salah satu rumah sakit, menyampaikan bahwa ASI mengandung makronutrien berupa karbohidrat (laktosa), protein, dan lemak, serta berbagai mikronutrien berupa vitamin A, B1, B2, B6, B12, D, K, dan iodine.
Di samping itu, ASI juga mengandung zat hidup (komponen bioaktif) berupa berbagai zat-zat pertumbuhan khususnya untuk pertumbuhan saraf, saluran cerna, kulit, dan pembuluh darah. Lalu ada kandungan imunologinya untuk dasar daya tahan tubuh bayi, seperti sitokin, kemokin, antibodi, dan sel darah putih atau leukosit.
ASI Pertama Untuk Bayi
Kolostrum adalah cairan ASI pertama yang memang dipersiapkan sebagai asupan paling awal untuk bayi. Jadi, kandungan gizi cairan ASI pertama atau kolostrum ini sudah tidak perlu Anda ragukan lagi. Kolostrum kaya akan kadar protein, lemak, vitamin, mineral, antioksidan, antiglobulin, sel darah putih, dan immunoglobulin.
Imunoglobulin di dalam kolostrum adalah antibodi yang didapat bayi dari ibu dan memberikan imunitas pasif pada bayi. Imunitas pasif ini mampu melindungi bayi dari bahaya penyakit yang disebabkan oleh bakteri maupun virus. Kandungan kolostrum juga bertugas untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi. Bahkan, sifat kolostrum adalah laksatif sehingga dapat membantu melancarkan kerja sistem pencernaan bayi.
Jumlah cairan kolostrum ASI memang tidak banyak, tapi manfaat yang ada di dalamnya sangat baik bagi bayi, jadi dokter akan menyarankan untuk tidak melewatkan pemberian kolostrum bagi bayi saat pertama lahir.
Manfaat ASI bagi Bayi
1. Nutrisi ideal
Sebagian besar profesional perawatan kesehatan telah merekomendasikan pemberian ASI eksklusif setidaknya selama 6 bulan atau lebih.
ASI mengandung semua yang dibutuhkan bayi untuk 6 bulan pertama kehidupannya, dalam proporsi yang tepat. Komposisinya bahkan berubah sesuai dengan perubahan kebutuhan bayi, terutama selama bulan pertama kehidupannya.
2. Sumber makanan ideal
Pada hari-hari pertama setelah lahir, payudara akan menghasilkan cairan kental dan kekuningan yang disebut dengan kolostrum. Kolostrum sangat tinggi protein, rendah gula, dan sarat dengan senyawa bermanfaat.
Kolostrum adalah ASI pertama yang ideal untuk membantu perkembangan saluran pencernaan bayi yang belum matang. Setelah beberapa hari pertama, payudara baru akan mulai memproduksi ASI dalam jumlah yang lebih banyak seiring dengan pertumbuhan perut bayi.
3. Memiliki antibodi penting
Manfaat ASI bagi bayi yaitu sarat dengan antibodi yang membantu bayi melawan virus dan bakteri yang sangat penting pada bulan-bulan awal kelahirannya. Hal tersebut terutama berlaku untuk kolostrum, yakni susu pertama. Kolostrum menyediakan imunoglobulin A (IgA) dalam jumlah tinggi, serta beberapa antibodi lainnya.
Sebuah penelitian dalam Journal of Human Lactation menunjukkan bahwa bayi yang tidak disusui lebih rentan terhadap masalah kesehatan seperti pneumonia, diare, dan infeksi.
4. Mengurangi risiko infeksi telinga tengah
Manfaat ASI selanjutnya adalah membantu mengurangi risiko infeksi telinga tengah.Terutama menyusui secara ekslusif dan selama mungkin, hal trsebut dapat melindungi bayi dari infeksi telinga tengah, tenggorokan, dan sinus jauh melebihi masa bayi.
5. Penurunan risiko SIDS
ASI juga bermanfaat untuk menurunkan risiko SIDS. Sudden infant death syndrome atau sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) yang diyakini akan terhindar apabila ibu menyusui secara eksklusif.
Sementara alasan mengapa tidak sepenuhnya dipahami, diperkirakan bayi yang disusui lebih mudah bangun dari tidur. Perlindungan kekebalan tambahan juga dapat berperan.
6. Hindari pilek dan infeksi
Bayi yang mendapat ASI secara eksklusif selama 6 bulan risiko lebih rendah terkena pilek dan infeksi telinga atau tenggorokan, dibandingkan bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif.
7. Melindungi dari infeksi saluran pernapasan
Manfaat ASI bagi bayi yang selanjutnya adalah melindungi dari infeksi saluran pernapasan. Karena menyusui dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit akut seperti penyakit pernafasan dan gastrointestinal.
8. Turunkan risiko alergi
Menurut salah satu jurnal yang berjudul Human Milk and Allergic Diseases: An Unsolved Puzzle, menyatakan bahwa ASI bagi bayi juga dikaitkan dengan penurunan risiko alergi seperti asma, dermatitis atopik, dan eksim.
9. Minim kembangkan penyakit usus
Bayi yang diberikan ASI memiliki kemungkinan kecil untuk terkena penyakit Crohn dan kolitis ulserativa. Selain itu, manfaat ASI bagi bayi juga dikaitkan dengan penurunan 31 persen dalam risiko penyakit radang usus pada masa kanak-kanak.
Efek perlindungan dihipotesiskan sebagai hasil dari interaksi efek imunomodulasi ASI serta adanya kerentanan genetik yang mendasari bayi. Pola kolonisasi usus yang berbeda pada bayi yang diberi ASI dengan bayi yang diberi susu formula komersial dapat menambah efek pencegahan ASI.
10. Menurunkan risiko penyakit celiac
Manfaat ASI bagi bayi juga membantu menurunkan risiko penyakit celiac. Diperkirakan terjadi penurunan sebesar 52 persen dalam risiko pengembangan penyakit celiac pada bayi yang disusui.
Secara keseluruhan, terdapat hubungan antara peningkatan durasi menyusui dan penurunan risiko penyakit celiac bila diukur dengan adanya antibodi celiac. Faktor perlindungan penting tetapi bukan waktu paparan gluten tetapi tumpang tindih menyusui pada saat konsumsi gluten awal.
Oleh karena itu, makanan yang mengandung gluten harus diberikan saat bayi hanya menerima ASI dan bukan susu formula bayi atau produk susu sapi lainnya.
11. Terhindar dari diabetes
Penurunan risiko diabetes tipe 1 dan diabetes non-insulin-dependent juga menjadi salah satu manfaat ASI bagi bayi. Salah satu studi dari PLOS ONE menunjukkan bahwa menyusui lebih dari 4 bulan memiliki penurunan yang signifikan dalam kemungkinan bayi mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Dikarenakan adanya perkembangan bakteri usus yang berbeda. Bayi yang disusui memiliki jumlah yang lebih tinggi dari bakteri usus menguntungkan yang dapat memengaruhi penyimpanan lemak.
12. Berat badan bayi terkendali
Selain mencegah diabetes, manfaat ASI bagi bayi juga membantu meningkatkan berat badan yang sehat dan mencegah obesitas pada masa anak-anak.
Bayi yang diberi ASI juga memiliki lebih banyak leptin dalam sistemnya daripada bayi yang diberi susu formula. Leptin sendiri merupakan hormon kunci yang mengatur nafsu makan dan penyimpanan lemak.
Bayi yang mendapat ASI juga mengatur sendiri asupan susunya. Mereka lebih baik dalam makan hanya sampai mereka puas dengan rasa lapar, serta membantu mereka mengembangkan pola makan yang sehat.
13. Makanan yang aman
Manfaat ASI bagi bayi juga berguna sebagai sumber makanan yang aman. Jadi ibu tidak perlu khawatir tentang kontaminasi atau penarikan kembali ASI segar dan selalu steril. Sedangkan pembusukan hanya merupakan faktor potensial untuk ASI yang dipompa yang didiamkan atau didinginkan terlalu lama.
14. Membuat anak pintar
ASI juga membantu bayi menjadi pintar. Menurut jurnal Breastfeeding Medicine bahwa, mungkin ada perbedaan dalam perkembangan otak antara bayi yang diberi ASI dan yang diberi susu formula.
Perbedaan tersebut mungkin disebabkan oleh keintiman fisik, sentuhan, dan kontak mata yang terkait dengan menyusui serta kandungan gizinya. Dalam studi dari Archive of General Psychiatry menunjukkan bahwa bayi yang disusui memiliki skor kecerdasan yang lebih tinggi dan lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan masalah perilaku mengalami kesulitan belajar seiring bertambahnya usia.
Namun, efek yang paling menonjol terlihat pada bayi prematur, yang memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah perkembangan.
15. Mengurangi risiko terkena leukemia
Leukemia adalah kanker yang paling umum pada anak-anak dan remaja, terhitung hampir 1 dari 3 kanker.
Sebagian besar leukemia pada anak adalah leukemia limfositik akut (ALL), dan sebagian besar kasus yang tersisa adalah leukemia myeloid akut (AML). Melansir dari The American Journal of Epidemiology, menyusui juga dikaitkan dengan pengurangan risiko leukemia pada masa kanak-kanak.
16. Meningkatkan kesehatan bayi prematur
Bayi prematur adalah bayi yang lahir terlalu dini, sebelum usia kehamilan 37 minggu. Bayi prematur mungkin tidak sepenuhnya berkembang saat lahir dan perlu membutuhkan perawatan.
Sebuah penelitian telah membuktikan, manfaat ASI bagi bayi prematur dipercaya dapat melindungi mereka dari necrotising enterocolitis (NEC), sepsis, penyakit paru-paru kronis, dan kondisi fatal lainnya.
17. Membangun kedekatan antara ibu dan bayi
Proses menyusui, secara tidak langsung dilakukan secara skin-to-skin antara ibu dan bayi. Proses tersebut nantinya akan membentuk ikatan dan kedekatan yang sangat penting.
Proses ini juga memiliki banyak manfaat lain untuk bayi, seperti mengatur detak jantung dan pernapasannya, serta menjaga suhu tubuhnya tetap sempurna dan membantu menjaga kadar gula darah yang sehat.
Manfaat ASI bagi Ibu
ASI tidak hanya bermanfaat untuk bayi saja, tetapi proses menyusui juga berguna untuk kesehatan ibu. Berikut ini manfaatnya bagi ibu.
1. Turunkan berat badan ibu
Manfaat ASI bagi ibu juga untuk membakar lebih banyak kalori, dan setelah tiga bulan menyusui, kemungkinan besar ibu akan mengalami peningkatan pembakaran lemak dibandingkan dengan ibu yang tidak menyusui meskipun hanya ada perbedaan yang tidak terlalu signifikan.
2. Membantu rahim berkontraksi
Selama kehamilan, rahim ibu akan tumbuh sangat pesat, yang berkembang mulai dari seukuran buah pir hingga memenuhi hampir seluruh ruang perut.
Setelah melahirkan, rahim mengalami proses yang disebut involusi, yang membantunya kembali ke ukuran semula. Oksitosin merupakan salah satu hormon yang meningkat selama kehamilan, membantu mendorong proses ini.
Tubuh ibu yang mengeluarkan oksitosin dalam jumlah tinggi selama persalinan untuk membantu melahirkan bayi dan mengurangi pendarahan juga dapat menjadi salah satu manfaat ASI bagi bayi dan ibu.
Oksitosin juga akan meningkat selama menyusui. Hal ini membantu mendorong kontraksi rahim dan mengurangi pendarahan, serta membantu rahim kembali ke ukuran sebelumnya.
3. Minimalisir depresi pascapersalinan
Depresi pascapersalinan (PPD) merupakan jenis depresi yang dapat terjadi namun waktunya tidak akan lama setelah melahirkan. Wanita yang menyusui tampaknya lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami depresi pasca melahirkan, dibandingkan dengan ibu yang menyapih lebih awal atau tidak menyusui, menurut sebuah studi tahun 2012 pada International Journal of Psychiatry in Medicine.
Namun, mereka yang mengalami depresi pascapartum lebih awal setelah melahirkan juga lebih mungkin mengalami kesulitan menyusui dan melakukannya untuk durasi yang lebih singkat.
4. Cegah menstruasi
Pemberian ASI berkelanjutan juga dapat menghentikan ovulasi dan menstruasi. Penangguhan siklus menstruasi sebenarnya merupakan cara alami untuk memastikan adanya waktu di antara kehamilan.
5. Terhindar dari komplikasi kesehatan
Womenshealth.gov menjelaskan bahwa ASI bagi bayi dan ibu dapat membantu penyembuhan ibu setelah melahirkan. Seperti diabetes tipe 2, jenis kanker payudara tertentu hingga kanker ovarium.
6. Turunkan risiko osteoporosis
Menurut ahli gizi bayi Ruth A. Lawrence, M.D., seorang profesor pediatri dan OB-GYN di Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi Universitas Rochester di Rochester, ibu yang menyusui memiliki risiko lebih rendah terkena osteoporosis pascamenopause. Karena ibu menyusui tubuhnya dapat menyerap kalsium dengan lebih efisien. Jadi sementara beberapa tulang, terutama di tulang belakang dan pinggul lebih padat daripada sebelum kehamilan.
7. Solusi Keadaan Darurat
Manfaat ASI bagi bayi dan ibu selanjutnya adalah menjadi solusi keadaan darurat. Dalam keadaan darurat, seperti bencana alam, pemberian ASI dapat menyelamatkan nyawa bayi.
- Menyusui juga melindungi bayi dari risiko pasokan air yang tidak bersih.
- Menyusui dapat membantu melindungi bayi dari penyakit pernapasan dan diare.-ASI ibu selalu pada suhu yang tepat untuk bayi yang membantu menjaga suhu tubuh bayi agar tidak turun terlalu rendah.
- ASI ibu juga selalu tersedia tanpa membutuhkan persediaan lain.