Terapkan Format Baru dalam SNMPTN 2020, Ini Penjelasan LTMPT
Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri (LTMPT) akan menerapkan format baru. Itu terkait penerimaan mahasiswa baru melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2020.
Wakil Ketua 1 LTMPT, Prof Mohammad Nasih mengatakan, perubahan yang dilakukan adalah mengacu terhadap perangkingan nilai calon mahasiswa. Dari rangking dimaksud, akan dilakukan pihak sekolah.
"Jadi pada penerimaan tahun depan sudah tidak berdasarkam nilai lagi. Tapi berdasarkan ranking para siswa," kata Nasih saat ditemui di Gedung Rektorat Unair, Surabaya, Rabu 20 November 2019.
Nasih yang Rektor Unair itu menjelaskan, perubahan format ini karena beberapa hal. Di antaranya agar ada pemerataan, serta lebih adil dalam penerimaan.
Ia mencontohkan, satu sekolah terakreditasi A akan dapat jatah 40 persen seperti ketentuan. Sedangkan pada penerimaan sebelumnya kerap melebihi kuota karena yang mendapat nilai sama banyak. Jika didrop, LTMPT kerap mendapat protes para orang tua karena merasa anaknya lebih pintar.
"Kalau dulu 40 persen itu kami cut berdasarkan rangking berdasarkan nilai yang dikirim ke kami. Padahal nilai sama itu banyak. Sehingga, ada rangking satu satu satu dan dua dua dua sampai seterusnya. Akibatnya yang masuk rangking 40 kalau akreditasi A jumlahnya bisa 60-70, karena jumlah rangking 39 banyak, rangking satu banyak, rangking 10 banyak. Sehingga, jumlah total orang berada pada rangking 40 melebihi kuota," katanya.
Sedangkan pada penerimaan kali ini, Nasih memastikan hanya akan menerima berdasar rangking siswa. Kalau misalkan ada 100 siswa maka hanya 40 siswa yang akan diterima dari jatah 40 persen yang akreditasi A. Sedangkan untuk akreditasi B mendapat jatah 25 persen, akreditasi C mendapat 5 persen.
"Sekarang kita ambil kebijakan kalau ada 100 siswa, maka yang eligible (pantas dipilih) untuk ikut snmptn itu 40. Lah yang menentukan 40 itu siapa? Yang menetukan sekolah. Jadi, sudah gak ada nilai sama yang diterima. Kalau semua rangking satu, yang bawah-bawahnya dikemanakan? Karena itu kami ubah formatnya," ujarnya.
Terkait acuan seperti apa yang ditentukan LTMPT?
Nasih menjelaskan, tidak ada ketentuan apapun yang diberikan untuk sekolah dalam mendaftarkan nama siswa. Dengan begini objektifitas guru dalam memilih akan disorot.
Meski begitu, ia mengimbau agar pihak sekolah dapat mendaftarkan siswa di fakultas atau jurusan yang sesuai dengan jurusan yang diambil di sekolah.
"Sehingga, merangkingnya didasarkan pada mata pelajaran sesuai perkuliahan. Kalau misalnya rangking 1 itu ambil FK (Fakultas Kedokteran) maka yang diutamakan nilainya biologi dan kimianya. Kalau ambil teknik maka fisikanya diutamakan. Itu jadi salah satu cara objektif memilih," jelas Nasih.
Dengan sistem ini, ia meminta semua pihak agar percaya terhadap guru yang memilih, karena gurulah yang tau nilai dan kualitas siswa yang didaftarkan.
Sebagai info, penjadwalan untuk SNMPTN akan dibuka dengan registrasi akun LTMPT pada tanggal 2 Desember 2019 hingga 7 Januari 2020. Kemudian, pengisian PDSS dan pemeringkatan siswa oleh sekolah tanggal 13 Januari -6 Februari 2020. Pendaftaran SNMPTN tanggal 11 - 25 Februari 2020. Dan pengumuman SNMPTN pada tanggal 4 April 2020.