LSI Denny JA: Melemahnya Rupiah Elektabilitas Jokowi Turun
Melemahnya nilai rupiah terhadap dollar AS belakangan ini ternyata berpengaruh terhadap elektabilitas dua pasangan capres–cawapres yang berkompetisi di Pemilu 2019, yakni Joko Widodo–Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto–Sandiaga Salahuddin Uno.
Hasil survei nasional Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang diterima ngopibareng.id menyebut dengan melihat kondisi itu pemilih cenderung tidak mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin sebesar 20,9 persen. Sementara yang cenderung mendukung Prabowo-Sandi sebanyak 14 persen.
Survei LSI Denny JA ini mengambil responden 1.200 orang. Dari total responden tersebut sebanyak 54,2 persen mengaku mengetahui isu nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Sementara 36,9 persen responden mengaku tidak mengetahui persoalan ekonomi tersebut, dan 8,9 persen responden lagi tidak menjawab.
Dari responden yang mengetahui isu ekonomi itu sebanyak 83,8 persen merasa khawatir kondisi perekonomian Indonesia makin memburuk. Sementara, 11,6 persen responden mengaku tidak mengkhawatirkan isu tersebut, dan 4,6 responden lagi tidak menjawab.
"Dilihat dari hasil tersebut, isu naiknya kurs dolar cukup populer dan mayoritas masyarakat tidak menyukainya," ujar Peneliti LSI, Ardian Sopa, di Jakarta, Kamis 27 September 2018 seperti dikutip Antara.
Kemudian, responden yang melek ekonomi itu ditanya soal pilihan dalam pilpres 2019, dan mereka yang cenderung tidak mendukung Jokowi pada Pilpres 2019 sebanyak 20,9 persen.
Sementara yang cenderung mendukung Prabowo sekitar 14 persen. Dan sebanyak 50 persen responden menyatakan tidak akan mengubah pilihan mereka, serta 15 persen responden lagi tidak menjawab.
"Memang, isu naiknya kurs dolar ini lebih banyak pemilih menilai Menteri Keuangan Sri Mulyani yang bertanggung jawab. Namun, ini juga memberikan sentimen negatif karena efek tidak mendukung yang lebih besar," ujar Ardian.
Survei LSI kali ini dilakukan pada periode 14-22 September 2018 melalui wawancara tatap muka menggunakan quesioner. Survei tersebut melibatkan 1.200 responden yang dipilih dengan menggunakan teknik multistage random sampling. Adapun margin of error hasil survei sebesar 2,9 persen. (wit/ant)
Advertisement