LSD Meningkat Jadi 24 Kasus, 200 Sapi Ditarget Vaksin
Kasus Lumpy Skin Disease (LSD) yang menjangkiti sapi-sapi di Kota Probolinggo terus bertambah. Jumlah sapi yang terpapar penyakit kulit infeksius yang disebabkan Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) yang akhir pekan lalu sebanyak 18 kasus, kini bertambah menjadi 24 kasus.
"Data terbaru, per hari ini ada total 24 sapi yang terjangkit penyakit LSD, sehingga terus menggencarkan vaksinasi,” kata Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) Kota Probolinggo, Aries Santoso, Senin, 29 Mei 2023.
Hari ini, para petugas dari DPKPP diturunkan ke Kelurahan/Kecamatan Kademangan untuk memvaksin 20 sapi. Sebelumnya, Jumat lalu, sebanyak 80 sapi di Kelurahan Sukabumi dan Kelurahan/Kecamatan Mayangan telah divaksin LSD.
DPKPP, ujar Aries, menargetkan vaksinasi terhadap 200 sapi selesai pada pekan ini. Sebelum melakukan vaksinasi, sapi-sapi diperiksa terlebih dulu. Jika sapi-sapi itu kondisinya sehat, maka segera divaksin.
Terkait merebaknya LSD sejak awal Mei 2023 lalu, DPKPP Kota Probolinggo langsung melaporkannya kepada Dinas Peternakan Pemprov Jatim. Akhirnya, Kota Probolinggo mendapatkan kiriman 10 botol vaksin (untuk 200 dosis). “Hingga hari kelima vaksinasi, sudah sebanyak 100 sapi yang disuntik vaksin LSD,” kata Aries.
Selain gencar melakukan vaksinasi, DPKPP juga melakukan sosialisasi terkait penyakit LSD. Tujuannya, agar warga (peternak) bisa mengenali gejala awal penyakit LSD ini. “Jika sapi dibiarkan terkena LSD maka akan berpengaruh dan merusak jaringan daging pada sapi,” katanya.
Sapi yang telanjur terjangkit LSD mendapatkan penanganan dengan masa penyembuhan sekitar 35 hari. “Sapi yang terkena LSD hendaknya diisolasi di kandang agar tidak menular kepada sapi-sapi lainnya,” kata Aries.
Terkait vaksinasi LSD pada sapi, Budi Hermanto, 47 tahun, warga Kelurahan Kademangan, Kota Probolinggo mengaku, senang. “Awalnya saya khawatir ketika mengetahui sapi milik tetangga terkena LSD. Khawatir sapi saya juga tertular,” katanya.
Awasi Pasar Hewan
Merebaknya penyakit LSD di Kota Probolinggo menjelang Idul Adha membuat DPKPP meningkatkan kewaspadaan. DPKPP pun berencana mendata semua penjual (pedagang) hewan ternak terutama sapi menjelang Idul Qurban.
“Pendataan penjual hewan qurban itu selain memang rutin setiap tahun, khusus tahun ini juga terkait merebaknya LSD,” kata Kepala DKPP, Aries Santoso.
DPKPP juga akan mengawasi peredaran hewan ternak di Pasar Hewan Wonoasih, Kota Probolinggo. Sebab sekitar sebulan menjelang Idul Adha, lalu lintas keluar-masuk hewan di Jalan KH Syafii itu mulai meningkat.
"Untuk mengetahui sapi terserang LSD bisa dilihat secara kasat mata. Jika dijumpai ada sapi terjangkit LSD, langsung kami isolasi, tidak boleh masuk pasar,” kata Aries.
Diakui, sejak kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kemudian berlanjut ke LSD, Pasar Hewan Wonoasih memang tidak ditutup. “Alasannya, justru kalau ditutup akan muncul pasar liar hewan ternak yang semakin menyulitkan untuk dikontrol,” ujarnya.