Terdampak Pandemi, Penyandang Tuna Netra Dikenalkan Saham
Lembaga Pemberdayaan Tunanetra (LPT), mengadakan pelatihan trading saham, bagi para tunanetra, di Hotel Bidakara Fancy, Jalan Tunjungan, Surabaya, pada Selasa, 2 Februari 2021.
Ketua LPT, Sugihermanto mengatakan, pelatihan tersebut diikuti oleh beberapa tunanetra yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan sistem pembelajaran secara luring dan daring, melalui aplikasi zoom.
“Yang daring diikuti oleh 40 tunanetra seluruh Indonesia. terus yang metode luring tujuh orang. Karena teman-teman kan butuh praktik langsung,” kata Sugihermanto, kepada Ngopibareng.id.
Dalam acara tersebut, kata Sugihermanto, para penyandang tunanetra diajarkan untuk bisa mendapatkan uang melalui internet. Yakni dengan melakukan transaksi pasar modal, melalui smartphone.
“Jadi uangmu itu ditabung sebagian dan ini adalah salah satu metode menabung yang aman. Maksudnya aman karena saham lagi di titik terendah jadi kalau beli itu sebagian harganya murah,” jelasnya.
Untuk memudahkan melakukan transaksi, LPT membantu tunanetra untuk menggunakan aplikasi yang bisa mengubah tulisan menjadi suara. Jadi, kendala indera pengelihatan dapat diminimalisir.
“Talkback, aplikasi yang memungkinkan apa yang ada pada layar menjadi suara. Dan e-smart, aplikasi dari BNI sekuritas, kita verifikasi beneran, kita juga bukakan dana rekening investasi dari hp masing,” ucapnya.
Pelatihan trading tersebut, kata Sugihermanto, merupakan sebagai bentuk respon dari sulitnya para tunanetra dalam melakukan pekerjaanya selama pandemi Covid-19. Yang berdampak pada hilangnya pendapatan.
“Karena kalau kita ngomong tunanetra di Jatim itu sebagian besar mata pencahariannya dari tiga bidang, dari guru, pemijat dan musisi. Ketika pandemi, teman-teman tunanetra paling terpukul,” jelasnya.
Dengan demikian, Sugihermanto berharap agar para tunanetra di seluruh Indonesia dapat menggunakan trading saham sebagai sumber pendapatan alternatif selama pandemi Covid-19.
“Jadinya teman-teman itu kan yang pertama mereka tabungannya akan tergerus habis. Nah, kita ingin ada alternatif. Ini selain membudayakan menabung, kita ingin teman-teman, tunanetra punya persiapan ekonomi di masa mendatang,” tutupnya.
Advertisement