Loyo, Louvre Surabaya Tumbang di Kandang
Tim Louvre Surabaya tak mampu berbuat banyak ketika menghadapi Prawira Bandung dalam laga seri enam Indonesian Basketball League (IBL) 2020 di DBL Arena, Surabaya, Jumat 6 Maret 2020.
Dalam pertandingan perdana seri enam di hadapan pendukungnya, skuad berjuluk Buaya Darat itu kalah 72-79.
Membuka laga, kedua tim bermain begitu sengit. Keduanya tampak saling berhati-hati dalam mengembangkan permainan.
Louvre Surabaya sejatinya bisa mengendalikan permainan, memanfaatkan keberadaan Savon Goodman tuan rumah begitu kuat untuk bisa menembus pertahanan Prawira yang hari ini tampil disiplin menerapkan pertahanan.
Permainan lincah Michael Kolawole ditambah akurasi tembakan yang baik membawa Buaya Darat memimpin 21-20 di kuarter pertama.
Di kuarter kedua, dewi fortuna lebih berpihak pada tim tamu yang begitu baik menerapkan strategi permainan dalam menyerang maupun bertahan.
Mereka juga mulai sadar bahwa serangan utama Louvre selalu melalui Savon Goodman dan berhasil mengurangi gerakan agresifnya di paint area. Di kuarter ini Savon hanya mendulang lima poin.
Matinya pergerakan Savon membuat tim pelatih Louvre mencoba strategi lain memanfaatkan tembakan daripada melakukan serangan dari bawah ring. Prawira berbalik unggul menjadi 43-39.
Usai turun minum, permainan Daniel Timothy Wenas dan kawan-kawan makin buruk. Pemain yang harusnya semangat untuk bisa meraih kemenangan justru tampil loyo.
Para pemain tampak lelah dan memberikan ruang lebar bagi para pemain lawan bisa mencetak poin melalui tembakan tiga angka dan lay up dengan mudah.
Tak hanya itu, tim tamu juga sangat disiplin menjaga pertahanan maupun merebut bola ketika hilang di area Louvre. Membuat tuan rumah harus mengalah dengan skor 57-64.
“Kuarter ketiga kita kedodoran, fisik sudah menurun. Blok shot hilang, shooting 3 poin hilang, rebound hilang. Hari ini kita banyak loss ball,” aku Pelatih Louvre Surabaya, Andika Supriadi Saputra.
Di kuarter pamungkas, Louvre langsung tancap gas dengan melakukan berbagai pola serangan baik dari tembakan tiga poin maupun tembakan dua angka dari paint area lawan.
Tuan rumah juga mendapat cukup banyak tembakan bebas yang dapat dimanfaatkan menjadi poin.
Sayang, lepas lima menit permainan justru penampilan mereka menurun, apalagi harus rela ditinggal Savon Goodman yang mengalami cedera.
Kondisi tersebut semakin menggerus mental pemain dan memberi ruang bagi lawan mencetak poin. Prawira pun menutup pertandingan dengan kemenangan 79-72.
"Hari ini kami mengikuti strategi dan kalian tau strategi kita adalah stop by stop. Jika kita menghentikan mereka maka bisa menang dan pemain berhasil menghentikan perolehan lawan. Meskipun ada dua pemain lawan yang bisa mencetak poin," kata Pelatih Prawira Bandung, Giedrius Zibenas.
Tak hanya itu saja, ia juga mengapresiasi penampilan anak asuhnya yang berjuangan dengan luar biasa. Hal itu dibuktikan dengan data rebound yang lebih banyak daripada Louvre.
Dalam pertandingan tersebut, Savon Goodman menjadi pendulang poin terbanyak bagi tuan rumah dengan 29 poin ditambah dengan 11 rebound, diikuti Michael Kolawole yang mendulang 27 poin.
Di sisi lain, Arif Hidayat menjadi pencetak angka terbanyak bagi Prawira Bandung dengan 19 poin, diikuti oleh Glen Thomas Burns dengan 16 poin dan 10 reboun serta Marquel Devin Beasley dengan 15 poin dan 11 rebound.
Advertisement