Low Vision Banyak Dialami Anak, Ini Terapi yang Dilakukan di RSMU
Low Vision adalah kondisi dimana penglihatan turun hingga 20 persen dari penglihatan normal. Menurut dokter Kitriastuti, Sp.M di RS Mata Undaan (RSMU) Surabaya kondisi Low Vision sendiri, banyak dialami oleh anak-anak.
Lantas bagaimana pengobatan yang dilakukan bagi anak-anak dimana mengalami Low Vision?
Dokter Kitriastuti, Sp.M menjelaskan, pengobatan atau terapi yang dilakukan untuk kondisi Low Vision adalah melatih atau memaksimalkan sisa penglihatannya.
"Kalau di RS Mata Undaan dilakukan rehabilitasi visual untuk melatih dan memaksimalkan penglihatan pasien. Karena kondisi Low Vision tak bisa disembuhkan dengan tindakan pembedahan atau medis lainnya," paparnya, Kamis, 27 Juli 2023.
Selain rehabilitasi visual, ujarnya bila diperlukan anak-anak yang mengalami Low Vision juga akan diberikan alat bantu seperti kacamata, teropong dan kaca pembesar.
Lanjut dokter Kriti, pengobatan bagi anak-anak penderita Low Vision juga melibatkan dokter multi disiplin lain, yakni dokter spesialis anak. "Hal ini dilakukan supaya penglihatan anak tetap bisa berkembang sesuai dengan usia tumbuh kembangnya," imbuhnya.
Menurutnya, selain mempertahankan kondisi penglihatan dari sisi rehabilitasi visual, orang tua bisa mengunakan trik untuk mengatur ketajaman mata anak dalam kondisi yang terbatas.
"Bisa dilakukan pengaturan cahaya, posisi duduk saat menggunakan gadget. Settingan gadget atau barang elektronik lainnya di rumah bisa dilakukan orang tua untuk menjaga penglihatan anak yang menderita Low Vision," terang Kitri.
Tak lupa, dalam pengobatan Low Vision harus melibatkan orang tua khususnya untuk edukasi. Hal ini penting lantaran dukungan orang tua penting untuk mempertahankan penglihatan anak.
"Kami edukasi bagaimana merawat penglihatan anak yang Low Vision supaya meskipun penglihatan anak terbatas, dia tetap bisa beraktivitas di luar rumah tidak hanya dirumah saja," paparnya.
Untuk menghindari Low Vision, ia pun menghimbau orang tua untuk mempersiapkan kehamilannya agar tidak memiliki risiko mengalami kondisi Low Vision.
"Kalau untuk anak sebaiknya memang rajin diperiksakan. Dibawah usia 20 tahun dianjurkan melakukan pemeriksaan 6 bulan sekali," tandasnya.
Advertisement