Lontongnya Sebesar 'Tiang Listrik', Mencicipi Kuliner Garut
Lontong sayur garut Mang Asep ini penuh sensasi. Ukuran lontongnya tidak lazim. Kalau diukur, panjangnya bisa mencapai satu meter. Garis tengahnya seukuran tiang listrik. Antara 25 sampai 30 sentimeter. Unik dan tak lazim ini yang menjadi daya tarik bagi penikmat lontong sayur Garut Mang Asep.
Tempatnya jualan di pinggir Jalan Kota Bambu Selatan, Tanah Abang Jakarta Pusat. Meskipun masuk klaster pedagang kaki lima, pembeli tak peduli. Alasannya, selain tertarik dengan ukuran lontongnya, sayurnya juga ngangeni. Harga satu porsi Rp10.000 per porsi. Lengkap dengan lontong, sayur labu, telur bulat dan tahu serta kerupuk. Cukup murah, kata seorang ibu sambil menenteng beberapa bungkus lontong sayur.
Beberapa pembeli mengatakan, yang unik dari lontong sayur Mang Asep adalah ukuran lotongnya yang segede tiang listrik, dan tidak ditemukan di tempat lain. Ditambah dengan rasa yang menggoda membuat pembelinya tak pernah sepi, sejak buka pukul 05.00 pagi.
"Saya termasuk pelanggannya, meskipun sudah pindah dari Jalan Kota Bambu, saya masih ingat dengan lontong sayur Garut ini dan sesekali mampir," kata Yani.
Menurut Yani yang membedakan lontong sayur Garut dengan yang lain adalah ukuran lontong dan rasa sayurnya yang sedep.
"Apa pernah lihat lontong di tempat lain seukuran tiang listrik" kata Yani sambil tertawa.
Pujian serupa juga diungkapkan oleh Deni yang baru kali pertama menyantap kuliner asal Garut. "Iya enak, beda dengan lontong yang lain," kata Deni.
Di kawasan Pasar Kencar Kota Bambu Selatan terdapat sembilan pedagang Lontong Sayur Garut. Mereka semua bersaudara, anak, menantu dan keponakan Jajang yang kini telah berusia 59 tahun.
"Bapak saya merupakan cikal bakal penjual lontong sayur Garut di Kota Bambu ini," kata Asep, kepada Ngopibareng.id Sabtu 19 Februari 2022.
Karena ayahnya sudah tua, ilmunya diturunkan pada anak, menantu dan saudaranya.
Generasi penerus pedagang lontong sayur Garut ini tak khawatir dengan ketupat sayur lain yang marak di Jakarta seperti ketupat sayur Betawi dan ketupat sayur Padang. Mereka tak khawatir karena segmen pasarnya berbeda..
Menurut Asep yang sering menjadi pertanyaan bagaimana membikin lontongnya. Untuk membuat lontong sebesar tiang listrik dikatakan bukan pekerjaan mudah. Kalau tidak hati-hati bisa ambyar, tidak jadi lontong. Karena itu bahannya dari beras, air, daun pisang. Pembungkus harus dipilih yang baik, tidak asal.
Satu batang lontong berisi 2 sampai 3 liter beras. Setelah dicuci dengan air bersih, kemudian dibungkus dengan beberapa lapis daun pisang. Setelah itu dilapisi dengan plastik dan diikat dengan tali rafia supaya tidak ambrol.
"Tingkat kesulitannya cukup tinggi. Beras yang dimasukkan harus terukur, tidak boleh kurang tidak boleh lebih," kata Asep.
Alat untuk memasaknya juga dipesan khusus, disesuaikan dengan tinggi lontongnya. Untuk memasak lontong sampai matang, diperlukan waktu selama lima jam katanya.
Pertama berjualan lontong sayur, Asep mengaku sempat kesulitan cara membuat lontong. Dia mengaku beberapa kali gagal. Sekarang Asep sudah 10 tahun meneruskan usaha ayahnya, yang biasa dipanggil Mang Ujang.
Masa sulit itu kini sudah dilalui
Sebelum jualan lontong sayur, Asep di desanya jualan kambing. "Sekarang hati saya lebih sreg jualan lontong sayur daripada jualan kambing yang hasilnya tidak jelas.
Asep sendiri mengakui lontong sayur Garut ini mengundang sensasi karena ukuran lontongnya tidak lazim. Satu batang lontong bisa menghasilkan 40 porsi. Setiap hari bisa menghabiskan lima sampai delapan bungkus lontong.
"Bahkan sebelum ada pandemi, bisa 10 sampai 15 bungkus lontong," kata Asep.
Ia berharap urusan dengan Corona ini cepat selesai supaya kehidupan bisa kembali normal seperti semula.