Surabaya Zona Hitam, Wawali Surabaya Sebut Hal Wajar
Wakil Walikota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengatakan jika zona hitam di Kota Surabaya adalah hal wajar. Zona hitam muncul mengikuti lonjakan kasus covid-19 yang mencapai 2.918 kasus sesuai data terakhir. Namun menurutnya, Pemkot selalu berupaya mengatasi lonjakan itu.
Menurutnya, Pemkot sudah bekerja ekstra dalam menurunkan angka penderita covid-19. Perubahan zona hitam menjadi hijau terus dilakukan dengan perubahan signifikan. Salah satunya dengan pengfokusan penanganan di titik-titik zona merah.
"Di titik-titik itu, kami lakukan rapid test dan swab massal," kata Whisnu, Minggu 7 Juni 2020.
Menurutnya, upaya massif inilah yang menyebabkan adanya lonjakan penderita sebelum lebaran, yang mencapai 300 hingga 500 orang. Whisnu mengatakan bahwa itu adalah hasil dari upaya yang dilakukan Pemkot Surabaya.
"Dengan lonjakan itu kami melokalisir wilayah yang jumlah (positif) banyak. Itu kami fokuskan agar jumlah penderita tidak banyak dan melebar," katanya.
Bagi dirinya, skema yang dilakukan ini bisa dibilang berhasil. Buktinya, dalam kondisi seminggu terakhir bisa terlihat jumlah penambahan penderita di bawah 3 persen.
Bahkan, jumlah tersebut kian menurun sejak pertengahan minggu ini, yang mencapai 1 persen atau 28 orang positif. Sedangkan jumlah penderita yang sembuh mencapai lebih dari 60 orang.
"Kondisi ini setidaknya merubah Surabaya dari zona hitam bisa lah jadi zona merah muda atau menuju ke hijau," katanya.
Dengan rencana dan skema besar itu, Whisnu berharap adanya bantuan gotong-royong dari berbagai pihak untuk sama-sama mengatasi covid-19 di Kota Surabaya. Ia ingin semua lini di Kota Surabaya, saling bergotong-royong dan bahu-membahu, untuk menjadikan kota Surabaya keluar dari zona hitam covid-19.
Advertisement