Lonjakan Kasus Covid di Jatim, Khofifah Minta Perketat 3M
Adanya lonjakan kasus Positif Covid-19 yang disebabkan libur panjang beberapa waktu lalu membuat beberapa rumah sakit di Jawa Timur penuh. Salah satunya di wilayah Malang Raya. Kabarnya, Bed Occupancy Rate (BOR) di sana juga naik drastis.
Menanggapi hal itu, Gubenur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bergerak cepat dengan mengaktifkan kembali rencana RS Darurat untuk Malang Raya. Apalagi, terjadi kenaikan kasus yang cukup signifikan di Malang Raya, sehingga BOR rumah sakit mencapai 70%.
Bed Occupancy Rate (BOR) sendiri merupakan salah satu dari empat parameter yang dapat digunakan untuk menggambarkan tingkat hunian rawat inap di sebuah rumah sakit.
Sementara itu, upaya kuratif seperti pendirian RS Darurat juga akan dioptimalkan khsusunya, pada daerah dengan BOR yang tinggi.
Melalui kajian ilmiah dan analisa situasi yang riil di Lapangan, Malang raya saat ini membutuhkan perhatian khusus. "Saat ini kami akan fokus untuk membantu relaksasi rumah sakit di Malang Raya dengan mendirikan RS Darurat Lapangan (RSDL). Format RSDL nantinya akan seperti yang telah ada di Surabaya. RSDL Indrapura terbukti sangat efektif untuk meringankan beban rumah sakit dengan kematian 0%. Konsep ini akan kami replikasi ke Malang Raya," Kata Khofifah.
Meskipun Jatim sudah mempersiapkan RS Darurat untuk mengatasi lonjakan kasus, Khofifah terus mewanti-wanti warga Jawa Timur agar meningkatkan lagi penerapan protokol kesehatan.
Menurut Data yang bersumber dari Kementerian Kesehatan RI Kasus Covid-19 aktif di Jawa Timur sebanyak 3.045 kasus. Hal ini pun digalakkan lagi pelaksanaan 3T, yaitu testing, tracing dan treatment.
Terlebih, Jawa Timur sebelumnya telah menunjukkan hasil positif yang cukup pesat dalam penanganan Covid-19 ketika protokol kesehatan diterapkan secara ketat dan massif.
Khofifah juga meminta kesadaran masyarakat terkait penerapan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak. Pasalnya, tanpa kesadaran masyarakat, segencar apa pun penanganan Covid yang dilakukan Pemprov bersama jajaran terkait akan sulit mencegah penyebaran Covid-19.
"Namun demikian, kali ini kita juga bisa lihat bahwa kasus Covid-19 bisa naik sewaktu-waktu bila kita lengah," imbuh Khofifah.
Untuk diketahui, berdasarkan data nasional per 2 Desember 2020, Recovery rate atau Tingkat Kesembuhan di Jawa Timur merupakan salah satu yang terbaik di Pulau Jawa. Jawa Timur 88,03%, Jawa Tengah 70,61%, Jawa Barat 85,21%, DKI Jakarta 90,64%, Yogyakarta 73,57% dan Banten 67,85%.
"Oleh karena itu, mari kita ketatkan lagi penerapan protokol kesehatan di Jawa Timur. Saya optimis bersama warga Jawa Timur, kita semua bisa melewati pandemi Covid-19 dengan hasil yang terbaik," pungkas Khofifah.
Advertisement