Lonjakan Covid-19, Pemkot Malang Tambah Jumlah Safe House
Lonjakan kasus Covid-19 di Kota Malang terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Muncul klaster di beberapa kawasan seperti Lowokdoro, Rampal Celaket, Tlogomas, Tretes Selatan, Bandulan dan yang terbaru di Kelurahan Dinoyo.
Salah satu langkah untuk menanggulangi meningkatnya pasien Covid-19 akibat lonjakan kasus tersebut, ujar Walikota Malang Sutiaji, "dengan menambah jumlah safe house atau rumah karantina".
Rencananya selain safe house di Jalan Kawi, Pemkot Malang juga akan menambah safe house di kawasan Dieng dengan memanfaatkan Rusunawa milik Universitas Brawijaya (UB).
Sutiaji mengatakan, penambahan safe house tersebut adalah untuk meningkatkan jumlah ketersediaan bed isolasi bagi pasien Covid-19 tanpa gejala hingga gejala sedang.
"Setelah kami tinjau tadi di sini ada 50 kamar dan tiap kamar itu bisa diisi empat bed. Jadi total di sini (rusunawa) ada sekitar 200 bed isolasi yang tersedia," ujarnya pada Selasa 29 Juni 2021.
Safe House UB
Di tiap kamar juga ujar Sutiaji sudah dilengkapi kamar mandi sehingga memudahkan para pasien Covid-19 yang dirawat. Apalagi ujar Sutiaji lingkungan di Rusunawa di kompleks kampus UB Dieng tersebut terhitung sejuk karena terletak di dataran tinggi.
"Di kamarnya ini tidak memakai Air Conditioner (AC) karena berada di dataran tinggi. Kedua, ventilasi cukup memadai dan sangat mendukung yang kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) di sini mudah penyembuhannya," katanya.
Terkait kapan akan dioperasikan ujar Sutiaji, akan segera dilakukan, ada beberapa hal yang perlu disiapkan kata dia seperti ketersediaan tenaga medis hingga mekanisme penjemputan pasien dari rumah untuk di rawat di safe house rusunawa UB kampus Dieng.
Langkah-Langkah Preventif
Di sisi lain, kata dia Pemkot Malang juga menyiapkan langkah-langkah preventif agar tidak bermunculan klaster Covid-19 baru di Kota Malang. Langkah preventif tersebut ujar Sutiaji yakni berupa edukasi protokol Covid-19 kepada masyarakat.
"Kami juga dibantu akademisi, kami akan buat anjuran protokol Covid-19 bagi seluruh warga. Untuk masyarakat luas kami libatkan para tokoh. Untuk masyarakat urban kami akan lakukan pendekatan scientific untuk edukasi," ujarnya.
Sutiaji menambahkan kondisinya saat ini Bed Occupation Rate (BOR) dengan ventilator di sejumlah RS rujukan sudah mengalami peningkatan dengan tingkat keterisian sekitar 95 persen.