Longsoran Tebing Sungai Bengawan Solo Mulai Ditangani
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Blora, bekerja sama dengan Badan Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, melakukan penanganan awal terhadap longsoran sungai Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Blora, Rabu 20 Maret 2024.
Tepatnya penanganan longsoran di Desa Panolan, Kecamatan Kedungtuban, serta longsoran saluran banjir di Balun Ledokan, Kelurahan Balun, Kecamatan Cepu.
Menurut Surat, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Blora, upaya penanganan awal dilakukan dengan memasang terpal pada titik tebing sungai yang mengalami longsor.
Langkah ini diambil untuk mengamankan lokasi tebing tanggul sungai yang longsor dan mencegah bertambahnya kerusakan.
Disampaikan, penanganan awal ini merupakan bagian dari upaya mitigasi pencegahan di masa mendatang, dengan tujuan agar tebing yang longsor tidak semakin berkurang stabilitasnya.
Surat juga menyebutkan bahwa kegiatan penanganan ini dilakukan melalui kolaborasi antara Dinas PUPR bidang SDA dengan jajaran Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Organisasi Perangkat Daerah (OPD) 4 Bidang Operasi dan Pemeliharaan (OP) BBWS Bengawan Solo.
Kolaborasi ini menunjukkan sinergi antarinstansi dalam menghadapi bencana alam dan menjaga infrastruktur sungai untuk keamanan dan kesejahteraan masyarakat.
"Kedepannya agar tebing yang longsor tidak semakin bertambah dan untuk menjaga tebing sungai agar tetap stabil sambil menunggu penanganan permanen lebih lanjut," ungkap Surat.
Adapun, penanganan longsoran di Desa Gadon, masih belum bisa dilakukan. "Masih kami koordinasikan dengan bidang yang menangani. Karena ada jalan yang menjadi kewenangan dari bidang bina marga. Agar nanti juga ada penanganan awal lebih lanjut," kata Surat.
Diberitakan sebelumnya, Dua tebing di bantaran Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Blora, longsor pada hari Selasa 12 Maret 2024, secara berurutan.
Longsor tersebut, mengancam enam rumah warga dan memutus akses jalan desa dan kabupaten.
Longsor pertama terjadi di Desa Panolan, Kecamatan Kedungtuban, Selasa 12 Maret 2024 sekira pukul 14.00 WIB. Longsor sepanjang 30 meter, lebar 7 meter, dan tinggi 8 meter tersebut memutus akses jalan desa sepanjang 30 meter.
longsor tersebut juga mengancam empat rumah warga di RT 5 RW 2 Dusun Kenongogong, Desa Panolan yang berada di bantaran sungai.
Longsor kedua terjadi di Desa Gadon, Kecamatan Cepu, Selasa pukul 23.00 WIB. Longsor sepanjang 70 meter, lebar 6 meter, dan tinggi 10 meter tersebut mengakibatkan akses jalan kabupaten Ngloram-Gadon terputus.
Jalan tersebut tidak dapat dilalui kendaraan. Warga harus memutar arah, jika mau menuju atau hendak pergi ke arah Cepu. Dua rumah warga juga terancam akibat longsor ini.
Tim BPBD Blora telah melakukan asesmen dan pendataan di kedua lokasi longsor. Juga telah berkoordinasi dengan lintas terkait untuk penanganan tindak lanjut.
Saat ini, situasi di kedua lokasi longsor masih rawan terjadi longsor susulan. Petugas menghimbau kepada warga untuk berhati-hati dan tidak mendekati lokasi longsor.
Longsor tersebut terjadi akibat gerusan arus Sungai Bengawan Solo saat debit air tinggi pada tanggal 9-10 Maret 2024. Ketika debit air turun drastis, arus sungai menggerus tebing dan menyebabkan longsor.