Longsor Tutup Akses Jalan Kampak-Munjungan Trenggalek
Hujan lebat di Trenggalek mengakibatkan berbagai bencana alam. Seperti tanah longsor di Dukuh Jerambah, Dusun Buluroto, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak, Jumat, 19 April 2024.
Hujan lebat di Desa Ngadimulyo mulai pukul 19.20 WIB, Kamis, 18 April 2024. Dhian Eko Prasetyo, warga Desa Ngadimulyo, menyampaikan peristiwa tanah longsor itu terjadi malam hari saat masyarakat sudah tidur.
"Kejadian tanah longsor malam hari. Jadi tidak ada yg tau tepatnya kapan longsor terjadi. Warga taunya sudah pagi hari," ujar Dhian saat dikonfirmasi Kabar Trenggalek.
Dhian menyebutkan beberapa titik jalan yang tertutup tanah longsor. Seperti di Dukuh Jerambah RT 39 bawah rumah Pak Kademen dan Jerambah RT 38 di sekitar gapura Masjid Baitus Sajidin.
Selain itu, tanah longsor terjadi di Dukuh Kaliwaru RT 44, sebelah utara rumah Pak Samidi. Jalan yang tertutup tanah longsor ini merupakan jalur utama ke Dusun Buluroto. “Dampaknya, akses jalan masyarakat terganggu,” ucap Dhian.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek pukul 11.00 WIB, Jumat, 19 April 2034 ada 553 rumah warga terdampak bencana banjir ataupun tanah longsor.
Rincinya, bencana banjir menyebar di 17 desa dari 8 kecamatan. Mulai dari Kecamatan Trenggalek, Pogalan, Gandusari, Kampak, Watulimo, Munjungan, Panggul, dan Karangan.
Sementara itu, data dampak rumah warga yang terkena tanah longsor tersebar di 10 desa dari 4 Kecamatan. Di antaranya, Kecamatan Bendungan, Dongko, Kampak, Munjungan.
Detailnya, ada 541 rumah warga dan 1948 jiwa yang terdampak banjir. Kemudian, ada 12 anggota keluarga dengan 38 jiwa yang terdampak tanah longsor.
Dhian mengatakan, kondisi jalan di Dusun Buluroto sudah bisa dilalui. Warga melakukan kerja bakti untuk mengeruk dan memindahkan material tanah longsor, meski pihak BPBD Trenggalek belum datang.
“Belum ada (bantuan dari BPBD). Alhamdulillah, tanah longsor sudah di keruk warga dengan kerja bakti,” tandas Dhian.
Advertisement