Sempat Ditutup Akibat Longsor, Jalur Batu-Kediri Kembali Normal
Bencana longsor yang menutupi kawasan Payung, Kota Batu sudah dapat ditangani oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Jawa Timur. Akses kendaraan melalui jalur yang menghubungkan Kota Batu dan Kediri tersebut kini kembali normal.
"Sampun ditangani. Nggih, sudah bisa dilewati kendaraan," ujar Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu pada Minggu 28 Februari 2021.
Agung melanjutkan, pihaknya sudah melakukan pemetaan bencana dengan mengacu kepada enam parameter. Keenam parameter tersebut yaitu curah hujan, kemiringan lereng, data jenis geologi, jenis struktur tanah lima, kerapatan vegetasi dan rekam jejak kejadian sebelumnya.
Dari hasil tersebut diketahui bahwa kawasan rawan longsor terletak di Kecamatan Batu meliputi wilayah Payung di Desa Songgokerto, lalu Desa Sumberejo. Serta Kecamatan Bumiaji meliputi Desa Tulungrejo, Gunungsari, Sumbergondo dan Sumberbrantas. Pihaknya pun memasang alarm peringatan dini di wilayah tersebut. "Kami sudah memasang alat early warning system begitu ada tanah bergerak alarmnya akan berbunyi," katanya.
Selain itu kata Agung, sudah dilakukan pembatasan tonase kendaraan yang melintas di sepanjang ruas jalan kawasan Payung. Pembatasan tersebut dilakukan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Timur. "Yang memberlakukan pembatasan tonase kendaraan yang lewat adalah Dishub," ujarnya.
Pembatasan tonase tersebut menyasar kendaraan berat di atas 14 ton. Bagi kendaraan dengan berat tersebut, tidak boleh melewati kawasan Payung. Mereka akan diarahkan memutar melalui Mojokerto. "Kendaraan berat 14 ton ke atas memutar lewat Mojokerto hingga Pandaan dan tidak lewat Songgoriti," katanya.
Sebab ujar Agung, penyebab terjadinya longsor di ruas jalan tersebut yaitu curah hujan yang tinggi serta getaran dari kendaraan. "Kalau di daerah Payung itu pemicunya (longsor) karena curah hujan tinggi sama getaran kendaraan yang melalui ruas jalan tersebut," ujarnya.