Wakil Gubernur Jawa Timur Saifulllah Yusuf (Gus Ipul menegaskan perlunya tindakan evakuasi sebagai prioritas pertama dalam penanganan longsor di Ponorogo yang kedalaman timbunan mencapai 17 meter. "Prosesnya dipastikan membutuhkan waktu yang tidak sebentar, tetapi harus dilakukan secepat mungkin,” ujarnya saat meninjau lokasi bencana longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Minggu (2/4) siang. Untuk itu, Gus Ipul mengimbau masyarakat agar tidak mengganggu selama proses evakuasi. Evakuasi akan dilakukan dengan mengerahkan semua potensi potensi seperti tenaga medis dan tenga tenaga terlatih seperti TNI, Polri, dan relawan. “Mari kita serahkan proses evakuasi kepada yang pihak yang terlatih seperti TNI, Polri dan relawan,” ujarnya. Selain proses evakuasi, lanjutnya, pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi dan korban yang selamat menjadi hal yang penting. Banyak pihak yang sudah ikut membantu seperti makanan, minuman, dokter dan obat-obatan. Ia memberi contoh Kapolda Jatim yang ikut memberi bantuan berupa empat truk berisi makanan minuman, lima tangki air bersih, serta personil terlatih. Mengingat potensi hujan yang diperkirakan masih tinggi, Gus Ipul juga minta masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor agar tak sekedar waspada. Bila perlu segera mengungsi ke tempat yang lebih aman. Rencana ke depan, pihaknya beserta Bupati Ponorogo akan membahas relokasi warga. Ada dua hal yang bisa dilakukan yakni relokasi sementara agar pengungsi mendapatkan tempat yang baik, atau relokasi secara permanen. Karena itu, untuk realisasnya dibutuhkan bantuan dari banyak pihak termasuk Perhutani. “Jadi relokasi sementara dulu yang bisa dilakukan mengingat jumlah pengungsi sebanyak 100-200 orang yang tinggal di saudara dan tetangga. Dicarikan tempat dulu sementara yang layak, baru dipikirkan tempat permanen bagi para pengungsi,” imbuhnya. Pada kesempatan yang sama, Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin mengatakan, seluruh jajaran Kepolisian di wilayah Ponorogo dan sekitarnya seperti Madiun, Ngawi, dan Magetan berkerja penuh membantu bencana longsor. Personil dan bantuan baik tenaga medis, tenaga terlatih dikerahkan agar dapat segera mengevakuasi korban yang terkubur di sini. “Mudah-mudahan bisa segera diselesaikan. Kita tidak bisa menargetkan waktu dengan melihat medan yang seperti ini,” harapnya. Sementara itu, Bupati Ponorogo Ipong Muchlisin menjelaskan, terdapat 28 korban yang hilang, 15 korban luka-luka yang sudah ditolong, serta masyarakat yang diungsikan sekitar 100-200 orang. Hingga jam 12.00, baru ditemukan 1 orang korban perempuan yang teridentifikasi atas nama Katemi. Di Kabupaten Ponogoro, kata Ipong, ada empat daerah yang rawan yang longsor yakni Kecamatan Selahung, Kecamatan Ngebel, Kecamatan Ngrayun, dan Kecamatan Pulung. (Wah) Jawa Timur