Tanggul Laren Butuh Penanganan Pemerintah Pusat
Rentannya tanggul longsor di wilayah Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan membutuhkan penanganan segera dari pemerintah pusat. Jika tidak akan timbul longsor yang lebih parah dan mengancam keselamatan warga yang tinggal di sepanjang tanggul.
"Pemerintah pusat harus turun tangan menangani pembangunan tanggul sebab dibutuhkan dana besar APBN untuk pembangunannya, " kata Camat Laren M.Naim, Minggu 18 November 2018.
Selama dua pekan terakhir tanggul di dua desa di Kecamatan Laren mengalami longsor yaitu di Desa Keduyung yang memporakporandakan enam rumah warga dan terakhir longsor terjadi di Dusun Gendong, Desa Laren. Akibat longsor ini rumah milik Aisyiah dan kandang sapi milik Hartono harus di pindahkan ke lokasi yang lebih aman.
Selaku pemimpin wilayah Naim mengaku sudah mengajukan usulan pembangunan tanggul ke Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS). Tapi tidak mungkin pembangunan tanggul langsung dilakukan karena harus menunggu anggaran tahun 2019.
"Sudah ada upaya dari BPBD 'menambal' tanggul yang jebol di Desa Keduyung dengan cara membuat Bronjong tapi sayangnya bronjongnya juga katut longsor, " cetus Naim lagi.
Sementara petugas Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Kecamatan Laren Rusbandi mengatakan ada sedikitnya lima desa di Kecamatan Laren yang wilayahnya dilintasi tanggul rawan longsor yaitu Desa Keduyung, Mojoasem, Pesanggrahan, Laren, Bulutigo.Panjang tanggul mencapai belasan kilometer dengan tinggi 6 meter dan Lebar 8 meter.
"Kami sudah membuat peta rawan bencana sekaligus membentuk tenaga sosial di setiap desa dari warga setempat untuk penyelamatan warga jika terjadi longsor atau banjir, " lanjut Rusbandi (tok)