Longgarkan Lockdown, Selandia Baru Perpanjang Tutup Perbatasan
Usai melonggarkan lockdown, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Arden menegaskan jika perbatasan di negaranya akan ditutup dalam jangka waktu yang panjang.
Pernyataan ini disampaikan perdana menteri perempuan itu usai menghadiri pertemuan kabinet Australia, lewat video. Pertemuan itu membahas kemungkinan warga dua negara bisa keluar masuk dengan bebas lewat skema "gelembung trans-Tasman", rencana zona travel aman bagi penduduk dua negara.
Ia menekankan "ada banyak tugas yang harus diselesaikan sebelum rencana itu bisa dilanjutkan,". Namun ia menambahkan "kami tidak akan membuka perbatasan untuk siapapun dari luar, sampai jangka waktu yang panjang," katanya ketika ditanya tentang sektor pariwisata di Selandia Baru.
Pariwisata sendiri menjadi salah satu industri yang menyumbang GDP cukup besar bagi Selandia Baru, mencapai 6 persen dari keseluruhan GDP dan menyerap 10 persen tenaga kerja.
Wisatawan terbanyak berasal dari Australia diikuti China, Amerika Serikat, dan Inggris.
Sementara, kasus di Selandia Baru tak mengalami pertambahan selama dua hari terakhir, sejak Senin 4 April 2020.Terdapat kurang dari 1.500 kasus dan dengan 20 pasien meninggal. Minggu lalu, Selandia Baru melonggarkan locdown dari level 4 turun ke level 3.
Sementara, Australia dengan populasi sekitar 25 juta memiliki kasus lima kali lebih banyak dibanding Selandia Baru. Saat ini terdapat sekitar 7 ribu kasus dan 96 kematian, dialihbahasakan dari BBC.