Longgarkan Pembatasan, China Tak Wajibkan Pakai Masker
China terus melonggarkan pembatasan yang diterapkan sejak virus covid-19 ditemukan di Wuhan, akhir tahun lalu. Kini Negeri Tirai Bambu itu meniadakan sejumlah aturan, dan menurunkan respon kegawatdaruratan hingga di level terendah kedua.
Level ini mengangkat sejumlah pembatasan yang telah dilakukan sebelumnya, seperti larangan bepergian dari dan menuju Wuhan dan Provinsi Hubei. Penduduk juga tak diwajibkan melakukan karantina selama 14 hari dan mengikuti rangkaian pengawasan lainnya. Penduduk di Wuhan juga mulai dianjurkan untuk menjalani kehidupan mereka sebelumnya.
Dilansir dari Aljazeera, Beijing juga tidak mewajibkan pemeriksaan suhu badan, dan masker juga tak lagi wajib digunakan di area publik. Sekolah taman kanak-kanak akan kembali dibuka, sementara tingkatan di atasnya masih dihentikan.
Sejumlah pelonggaran itu dilakukan setelah Beijing tak melaporkan adanya penularan lokal selama 50 hari berturut-turut. Di sejumlah distrik, catatan tak ada penularan lokal mencapai 90 hari berurutan.
Selain itu, sejumlah penerbangan asing juga mulai melayani rute penerbangan dari dan menuju ke China.
Sementara data terbaru di Worldometer menyebut jika total terdapat 83.030 kasus covid-19 di China, dengan jumlah kematian akumulatif mencapai 4.634. Negara dengan populasi mencapai 1,4 miliar penduduk itu disebut mencatat tiga tambahan kasus baru, per Sabtu 6 Juni 2020.
China lebih awal dalam menerapkan pembatasan. Kota Wuhan di Provinsi Hubei mengalami lockdown sejak Desember 2019. Lockdown semakin meluas menjelang perayaan Tahun Baru China, Imlek, di awal tahun 2020.
Advertisement