Longgarkan Aturan Covid-19, Kehidupan di Saudi Kembali Normal
Penduduk Arab Saudi bisa bernafas lega, sejak hari Minggu kemarin. Mereka tidak perlu lagi harus mengenakan masker dan menjaga jarak sosial dalam pertemuan-pertemuan atau di tempat-tempat umum.
Langkah ini menyusul pengumuman Kementerian Dalam Negeri Saudi pada hari Jumat yang melonggarkan aturan COVID-19 setelah lebih dari 18 bulan dilakukan pembatasan untuk mengekang penyebaran virus Corona tersebut.
Kementerian mengatakan, keputusan itu didasarkan pada rekomendasi otoritas kesehatan setempat.
Terdengar helaan nafas lega dari pensiunan kepala sekolah Hamid Sadiq Al-Bakri setelah mendengar pengumuman itu. Dia sudah menyiapkan segalanya untuk pesta pernikahan putranya – dengan jumlah tamu terbatas – yang akan diadakan pecan depan di salah satu aula pernikahan di Jeddah.
“Saya merasa berada di puncak dunia setelah mendengar keputusan ini karena itu berarti negara saya telah berhasil menghadapi musuh virus corona yang tak terlihat,” katanya kepada Arab News.
“Ini juga berarti bahwa penduduk dan warga negara telah menjadi pendukung besar upaya besar yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi dampak pandemi ke tingkat yang seminimal mungkin.”
Kenormalan Baru: Bermasker
Dia mengatakan keputusan itu akan menyelamatkannya dari rasa malu karena hanya mengundang beberapa anggota keluarga dekat dan bahkan teman dekat. Dengan pengumuman itu, dia sekarang dapat mengundang orang sebanyak yang diinginkan untuk membantunya merayakan acara khusus seperti itu.
“Kami di Arab Saudi merasa lebih bahagia ketika semua teman dan kerabat menghadiri pesta dan undangan kami. Semakin banyak tamu yang datang, semakin bahagia kita.
Pepatah Arab mengatakan: ‘Surga tanpa manusia tidak layak untuk dikunjungi.’ Mereka yang ingin bersamamu dalam keadaan terbaik adalah mereka yang benar-benar menghargaimu.”
Putri Salem Al-Zahrani menikah delapan bulan lalu dan dia kecewa karena kerabat yang menghadiri pernikahannya sedikit.
“Jika bukan karena pandemi dan pembatasan jumlah yang dikeluarkan oleh pihak berwenang, saya akan mengundang lebih dari seratus teman dan kerabat untuk menghadiri pernikahan putri saya,” katanya kepada Arab News.
“Sudah menjadi bagian dari budaya kita bahwa seorang pengantin wanita dibawa ke calon suaminya untuk ditemani oleh sebanyak mungkin kerabat. Ini adalah sumber kebanggaan bagi gadis muda itu.”
Dia mengatakan beruntung karena putrinya cukup bijak untuk memahami kompleksitas situasi global.
“Bentuk sosial orang Saudi sangat kuat, dan itulah sebabnya kami biasanya melihat banyak orang merayakan acara sosial. Dalam pesta pernikahan, tuan rumah biasanya menawarkan makanan terbaik yang mereka bisa untuk menghormati keluarga gadis itu dan mereka yang diundang.”
“Dengan berakhirnya pembatasan, orang Saudi akan bersukacita dan kembali ke kehidupan normal. Mereka dapat bebas berkumpul dan bersukacita. Saya yakin mereka akan berhati-hati dengan kesehatan mereka.”
Ketentuan di Masjidil Haram
Pemakaian masker tidak lagi wajib di luar ruangan, kecuali untuk lokasi tertentu termasuk Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Jarak sosial juga tidak lagi wajib di pertemuan sosial atau di tempat umum termasuk transportasi, restoran, dan bioskop. Aula pernikahan juga akan diizinkan untuk kembali dengan kapasitas penuh.
Namun, aturan baru ini hanya berlaku untuk mereka yang telah divaksinasi lengkap, yaitu sekitar 20,6 juta orang.
Seperti dikabarkan, asjidil Haram di Mekkah siap menerima jamaah dengan kapasitas penuh pada hari Ahad karena Arab Saudi melonggarkan pembatasan COVID-19, kata seorang pejabat.
Wakil Sekretaris Jenderal untuk Urusan Masjidil Haram, Dr. Saad bin Mohammed Al-Muhaimid, dilansir Arabnews.com, mengatakan bahwa sebuah rencana telah dilaksanakan agar masjid dapat beroperasi dengan kapasitas penuh sambil memastikan keselamatan semua orang.
Al-Muhaimid menambahkan bahwa pengunjung masjid tetap diwajibkan memakai masker dan melakukan reservasi untuk melakukan umrah dan shalat melalui aplikasi Tawakkalna dan Eatmarna.