Long Weekend, 560 Tiket Bromo Habis Dipesan
Liburan panjang akhir pekan ini, semua tiket masuk ke Gunung Bromo habis dipesan (full booked) oleh para calon wisatawan. Selama pandemi Covid-19, dari total kapasitas 1.400 wisatawan di Gunung Bromo dibatasi sekitar 40% atau sekitar 560 wisatawan.
“Dan kuota 40 persen dari kapasitas 1.400 wisatawan di Gunung Bromo habis dipesan Jumat hingga Sabtu,” kata Kepala Seksi Wilayah 1 Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Sarmin kepada wartawan, Jumat, 30 Oktober 2020.
Karena tiket sudah habis dipesan, kata Sarmin, wisatawan yang langsung datang ke Bromo akan ditolak. “Kami juga pengunjung harus disiplin menaati protokol kesehatan, termasuk pembatasan jumlah wisatawan,” katanya.
Biasanya jika kuota tiket masih ada, wisatawan yang belum sempat memesan tiket secara online masih bisa membeli tiket di loket masuk Gunung Bromo.
“Kami juga mengimbau wisatawan agar jangan mendekati kawah Bromo dalam radius 1 kilometer,” ujarnya. Imbauan itu terkait potensi letusan freatik Gunung Bromo yang bisa terjadi di musim penghujan.
Letusan freatik bisa terjadi jika kawah Gunung Bromo “dibanjiri” air hujan dalam jumlah besar. Sehingga terjadi letusan dari dalam kawah yang memuntahkan material vulkanis.
Kemungkinan terjadinya letusan freatik itu, kata Sarmin, sesuai dengan rilis dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (KESDM), Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Gunung (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Api Bromo.
Intinya, masyarakat di sekitar Gunung Bromo, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata Gunung Bromo agar waspada. Soalnya, letusan freatik bersifat tiba-tiba tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas.
Letusan freatik biasa terjadi di Gunung Bromo dengan tanpa tanda-tanda sebelumnya. “Letusan dinilai berbahaya karena menyemburkan material batu, pasir, dan lain-lain dari dalam perut bumi,” kata Sarmin.
Meski diimbau tidak mendekati kawah Bromo dalam radius 1 kilometer, wisatawan masih bisa menikmati banyak sajian keindahan di gunung berapi yang berbatasan dengan empat kabupaten itu, Probolinggo, Pasuruan, Malang, dan Lumajang.
Wisatawan bisa menikmati matahari terbit alias sunrise atau matahari terbenam alias sunset. Wisatawan juga bisa leluasa berjalan kaki, berkuda, naik motor atau jip di kawasan Laut Pasir, Kaldera, Bromo. Selain itu masih terdapat panorama indah seperti Pasir Berbisik dan Bukit Teletubbies di kawasan Bromo.
Advertisement