Long Covid-19 Bisa Dicegah Asal Tidak Malas Bergerak
Pada penyintas Covid-19, gejala Long Covid-19 perlu diwaspadai. Istilah long Covid-19 adalah gejala sisa sampai melebihi 3 bulan.
Dokter spesialis paru Rumah Sakit Unair (RSUA), dr Alfian Nur Rosyid mengatakan, Long Covid-19 berarti pasien dinyatakan sembuh tapi masih memiliki tanda atau gejala Covid-19.
"Long Covid-19 dapat terjadi sebanyak 1/3 sampai 2/3 kasus. Jumlah tersebut lebih banyak dibanding gejala sisa pada wabah SARS dan MERS. Di beberapa jurnal dan literatur disebutkan bahwa penyebab long Covdi-19 berhubungan dengan faktor usia," katanya.
Pada pasien penyintas Covid-19 yang usianya tua, misalnya 80 tahun, masih bisa bergejala atau mengalami Long Covid-19.
Selain itu, lanjut dr. Alfian, long Covid-19 berhubungan dengan derajat berat-ringannya pasien ketika dirawat karena Covid-19. Terutama apabila pasien memiliki komorbid termasuk terjadinya pneumonia pada paru.
“Risiko lain yakni pada pasien yang sempat dirawat di ICU dan mengalami badai sitokin. Kondisi tersebut dapat merusak paru dan sel lainnya,” kata dr Alfian
Alfian mengatakan, sel-sel pasien dapat rusak meskipun hasil swabnya sudah negatif. Sel yang sudah rusak tidak bisa kembali sempurna dan menyisakan gejala pada penyintas Covid-19.
Alfian menambahkan, resiko long Covid-19 akan semakin meningkat pada pasien dengan riwayat peminum alkohol.
“Karena ya sebelum Covid-19 dia mengonsumsi alkohol yang merusak sel tubuh. Fungsi liver, paru, dan organ-organ lain dapat terganggu,” kata sekretaris satuan tugas (satgas) Covid-19 Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) tahun 2020 tersebut.
Menurutnya, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah long Covid-19 antara lain, pasien rajin berolahraga dan tidak malas bergerak.
"Bergerak sesuai dengan kemampuan meskipun saat di ruang isolasi rumah sakit, rutin konsumsi obat yang diberikan dokter, menghindari stres dan kecemasan, serta terus berdoa kepada Tuhan," imbuhnya.
Setelah pasien pulang dari rumah sakit, dia harus tetap sedapat mungkin
melakukan aktivitas sesuai dengan kemampuan, melakukan rehabilitasi fisik, berjemur di pagi hari, konsumsi multivitamin dan suplemen dan terus berpikir positif.
Advertisement