Lompat Dukung Biden, Ini Sikap Politikus Partai Republik
Calon presiden AS dari Partai Demokrat, Joe Biden makin berkibar. Hal itu setelah puluhan mantan anggota Kongres Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, menyatakan melompat dari kebijakan partainya untuk mendukungan Biden
Hal tersebut terjadi pada hari pertama Kongres Nasional Partai Republik yang digelar pekan ini. Di antara sekitar 25 para politikus Partai Republik yang beralih mendukung Biden adalah mantan senator, Jeff Flake, dan eks anggota dewan perwakilan dari Pennsylvania, Charlie Dent. Demikian seperti dilansir CNN, Rabu 26 Agustus 2020.
Politikus lainnya dari Partai Republik yang memutuskan mendukung Biden adalah Steve Bartlett, Bill Clinger, Tom Coleman, Charles Djou, Mickey Edwards, Wayne Gilchrest, Jim Greenwood, Bob Inglis, Jim Kolbe, Steve Kuykendall, Ray LaHood, Jim Leach, Susan Molinari, Connie, Mike Parker, Jack Quinn, Claudine Schneider, Christopher Shays, Peter Smith, Alan Steelman, Jim Walsh, Bill Whitehurst, dan Dick Zimmer.
Meski banyak yang mendukung Biden, petahana Donald Trump dinilai masih tetap populer di mata Partai Republik.
Dent menyatakan, dia memutuskan mendukung Biden karena kecewa kepada Partai Republik, yang terlalu menitikberatkan perhatian dan mulai ketergantungan dengan sosok Trump.
"Banyak mantan anggota Kongres yang tidak senang dengan haluan partai. Kami memahami politik itu dinamis. Namun, ketika mereka berubah seharusnya ke arah lebih baik. Dan saya pikir wajar kalau saya prihatin Partai Republik terlalu mendukung Trump. Saya pikir ada kekhawatiran tentang pemikiran nativisme, proteksionisme dan isolasi," kata Dent.
Sejumlah politikus Partai Republik yang turut mendukung Biden, termasuk mantan Gubernur Ohio, John Kasich, dan mantan Menteri Luar Negeri, Colin Powell. Keduanya bahkan berpidato di Konvensi Nasional Partai Demokrat pekan lalu.
Akan tetapi, juru bicara tim sukses Trump, Tim Murtaugh menyatakan, dukungan untuk Biden dari puluhan politikus Partai Republik tidak berarti apapun.
"Joe Biden adalah bentuk kegagalan di Washington selama setengah abad. Jadi tidak mengherankan mereka mencoba melindungi diri sendiri. Dukungan kepada Presiden Trump sangat deras, lebih dari 95 persen, baik di antara kalangan dan simpatisan Republik maupun basis konstituen Biden seperti Afro-Amerika, Latin serta serikat buruh," kata Murtaugh.
Pemungutan suara pemilihan presiden AS akan digelar pada 3 November mendatang. Kandidat yang bersaing adalah Donald Trump-Mike Pence dari Partai Republik, dan Joe Biden-Kamala Harris dari Partai Demokrat, dan Jo Jorgensen dari Partai Libertarian.
Advertisement